Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Halalbihalal Umsida: Pentingnya Maaf dan Rasa Syukur

Diperbarui: 17 April 2024   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas Umsida

Momen bermaaf-maafan pada kegiatan Halalbihalal Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H (16/04), ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umsida yakni Prof Syafiq A Mughni MA PhD, menyampaikan tausiyah yang bertema Syukuri Prestasi, Pantaskan Diri, Raih Ridho Illahi.

Baca juga: Ketua BPH Umsida Jelaskan Peran Lulusan Muhammadiyah di dalam Masyarakat

Semangat Halalbihalal

"Ada dua tema yang menjadi concern pada halalbihalal kali ini. Yang pertama adalah istilah Halalbihalal. Istilah ini tidak muncul pada tahun 50-an, di istana negara, atau bukan karna kreasi seorang tokoh/ golongan. Jika dilihat pada Suara Muhammadiyah tahun 1920-an, kita akan menjumpai istilah Alal Bihalal. Jadi Halalbihalal ini jika dilaksanakan dengan benar dan tujuan yang baik, maka akan membawa manfaat," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa semangat dari Halalbihalal sendiri adalah saling memaafkan. Hal ini penting mengingat karena biasanya meminta maaf itu satu hal yang tidak selalu mudah. Tetapi jika pada momen Halalbihalal, maka memaafkan bisa saja menjadi hal yang mudah, tidak ada kendala psikis dan akhirnya bisa saling memaafkan.

Anjuran untuk saling memaafkan

Humas Umsida

Hal ini merujuk pada salah satu ayat Allah dalam surah Al Imran ayat 159 yang berbunyi:

 

Artinya: Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.

Baca juga: Milad Ke 111, dari Kontribusi Sampai Tantangan Persyarikatan Muhammadiyah 

"Ayat tersebut merupakan salah satu semangat yang sangat Luhur, resep dari Al-Qur'an, dan menjadi kunci dari hubungan baik yang harmonis," ujar Prof Syafiq.

Selanjutnya, ia membahas tentang rasa syukur. Ia mengatakan, "Kita bersyukur kepada Allah SWT atas karunia dan nikmat, khususnya ketika kita sudah meraih akreditasi unggul, ini adalah rahmat Allah SWT. Marilah kita berkomitmen dan menyatakan sesuatu yangs angat penting seperti yang diucapkan Nabi Sulaiman As,".

Cerita Nabi Sulaiman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline