Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Milad IMM Sidoarjo ke 60 Sekaligus Launching SAI

Diperbarui: 19 Maret 2024   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Umsida

Milad ke-60, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo launching Sekolah Akademi Islam (SAI), Jumat (14/3/24). Pimpinan Cabang (PC) IMM Sidoarjo mengadakan resepsi milad IMM ke-60. Bertempat di Aula Mas Mansyur Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Milad IMM

 

Bertema "Seutuhnya Indonesia", acara ini dihadiri Rektor Umsida Dr Hidayatullah, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah(PDM) Sidoarjo Burhanuddin, dan Ketua Umum PC IMM Sidoarjo Thoriqul Aslam.

Hadir pula Jajaran Pimpinan Daerah Pemudah Muhammadiyah(PDPM), Ketua Umum Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Sidoarjo Nur Ravita Hanun, Jajaran PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sidoarjo, Pimpinan Tapak Suci Sidoarjo, Pimpinan Hizbul Wathan, Pimpinan Koordinator Komisariat (Korkom), dan seluruh Pimpinan Komisariat se-Umsida.

Gerakan IMM Sidoarjo akan kita hiasi dengan semangat kemanusiaan. "Yakni sesuai dengan nilai nilai yang telah diajarkan melalui kompetensi dasar IMM," ungkapnya.

Thoriqul Aslam, selaku Ketua Umum PC IMM Sidoarjo mengatakan, tema milad IMM ke-60 memiliki tujuan final bahwa Republik Indonesia tidak boleh terpecah belah.

"Setelah milad kita akan menyongsong agenda Ramadhan dan akan menyebar seluruh kader IMM di beberapa masjid daerah Sidoarjo. Kita sampaikan kepada masyarakat bahwa IMM memiliki kader muda yang akan meneruskan tonggak dakwah Persyarikatan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris PDM Sidoarjo Burhanuddin mengatakan, "Kader IMM harus menjaga trilogi kompetensi dasar IMM, yakni intelektualitas, religiusitas, dan humanitas. Kader IMM Sidoarjo juga harus menjadi kader terbaik," pesannya.

Baca juga: 6 Tips Agar Anak Berpuasa Ramadan dengan Menyenangkan

Stadium General "Seutuhnya Indonesia" Rektor Umsida Dr Hidayatullah mengatakan, untuk mewujudkan seutuhnya Indonesia lebih sulit dibandingkan dengan Indonesia seutuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline