Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

KKN 41 Umsida Buat Inovasi Biopori, Cegah Pencemaran Air dan Tanah

Diperbarui: 25 Februari 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok KKN 41

Tim KKN-P 41 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berinisiatif untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk memanfaatkan dedaunan kering yang menumpuk. Sebelumnya, mereka telah melakukan observasi di halaman rumah warga desa Kesiman Tengah. Setelah melakukan observasi di beberapa rumah warga, kelompok KKN menemukan tumpukan sampah dedaunan yang berserakan pada dua rumah warga yang masih belum bisa mengelola sampah dedaunan tersebut. 

Baca juga: Umsida dan Desa Wedoroklurak Lakukan Pemeriksaan Lansia Menggunakan Metode Non-Invasive

Muhammad Agus Baihaki selaku ketua kelompok KKN mengatakan, "Kegiatan ini sangat berguna untuk pengolahan sampah daun yang sering kali berserakan di halaman rumah. Melalui kegiatan ini pula, kita bisa mengedukasi warga agar dapat mengolah sampah dedaunan menjadi kompos alami,".

Apa itu biopori?

Biopori adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lubang resapan. Lubang resapan biopori yaitu teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Alat ini berfungsi meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang disimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Alat pengolah sampah organik ini juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Lubang biopori ini juga bisa sebagai tempat penyimpanan makanan bagi makhluk hidup.

Cara pemasangan 

Cara pemasangan alat ini terbilang cukup mudah. Pertama, siapkan LRB berupa pipa paralon dengan panjang sekitar 50 cm dan diameter 3 inch. Lubangi setiap sisi paralon dan tutup. Selanjutnya, gali tanah yang akan menjadi calon LRB sesuai dengan ukuran lebar biopori dengan kedalaman  kurang lebih 40 cm hingga 45 cm. Setelah lubang siap, masukkan paralon ke dalam tanah, dan proses terakhir, isi lubang dengan sampah dedaunan hingga lubang ditutup kembali dengan tanah.

Baca juga: Abdimas Dosen Umsida Ciptakan Mesin Molen Pengaduk Dodol Rumput Laut

Setelah pemasangan LRB, kelompok KKN menginformasikan tentang fungsi dan manfaat pemasangan LRB kepada warga desa Kesiman Tengah.

Dok KKN 41

Tim KKN telah melakukan survey dan mengobservasi tempat mana yang bisa dijadikan sebagai lokasi pembuatan LRB, Senin (19/02/2024). Akhirnya, mereka melakukan pemasangan biopori di rumah Herman dan Khamid keesokan harinya. Dalam proses pemasangan biopori, tim KKN dibantu oleh tuan rumah dan juga warga yang berjumlah sekitar 18 orang.

Kegiatan pemasangan LRB ini tidak hanya melibatkan antara kelompok KKN-P 41 dengan warga desa Kesiman Tengah saja, tetapi juga Bangga Al Hakim selaku kepala desa turut terlibat dalam kegiatan pemasangan LRB. Ia sangat mendukung mahasiswa KKN dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline