Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

MBKM KKN-T Umsida Wonosunyo Hidupkan Lagi Kampung Samiler dan Buat Sertifikat Halal

Diperbarui: 9 Agustus 2024   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok KKN-T Wonosunyo

9 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kuliah Kerja Nyata Tematik (MBKM KKN-T) mengembangkan potensi desa Wonosunyo, kecamatan Gempol, Pasuruan atau yang biasa disebut dengan Kampung Samiler. mereka juga memberdayakan UMKM dengan membantu pembuatan sertifikat halal. 

Baca juga: Di KKN-P 2024, PDM dan Dinas Pariwisata Pasuruan Harap Mahasiswa Kembangkan Potensi Desa

Program ini berlangsung selama 3 bulan, mulai dari September hingga Desember 2023. Dari awal berjalannya program ini, mereka sudah merencanakan untuk fokus pengembangan potensi desa dan UMKM. Ditambah lagi dalam program KKN-T ini, mata kuliah mereka akan terkonversi. Oleh karena itu, anggota kelompok yang berasal dari berbagai prodi ini berdiskusi tentang program yang bisa terkonversi di mata kuliah semua anggota kelompok. Lalu tercetuslah branding kerupuk samiler dan kedai kampung samiler.

Penerbitan sertifikat halal

Dok Humas Umsida

"Pengembangan UMKM menjadi fokus pertama kami. Kebanyakan dari mereka hanya tahu produk samilernya, namun tidak mengetahui persyaratan secara administrasi. Seperti NIB dan sertifikasi halal. Jadi kita sosialisasikan kepada warga yang memiliki usaha samiler. Alhamdulillah sekitar 10 UMKM lokal bersedia untuk didaftarkan sertifikat halal di halal center Umsida," ucap ketua kelompok KKN-T, Yusuf Gusti Alfani.

Mereka mensosialisasikan sertifikasi halal dengan cara door to door. Dalam menjalankan strateginya ini, tak jarang mereka mendapat penolakan dari warga yang meremehkan fungsi NIB dan sertifikat halal. Menghadapi kesulitan ini, mereka melakukan pendekatan dan rutin bersosialisasi dengan warga.

"Setelah terkumpul UMKM-nya, kami mengurus sertifikat ini sekitar 1 bulan. Awalnya kita buatkan dulu NIB-nya. Setelah itu kita buatkan desain kemasan, karena sebelumnya mereka hanya membungkus samiler dengan plastik biasa. Selain itu kita juga membuatkan label sebagai identitas produk," lanjut mahasiswa prodi teknik industri semester 5 itu.

Baca juga: KKN-P Kelompok 54 Berkolaborasi dengan Desa Cowek, Buat 4 Fokus Proker

Setelah mengenalkan sertifikat halal, mereka melakukan seminar untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat sertifikat halal. Dari program ini masyarakat sangat antusias dan menunggu penerbitan sertifikat halal.

Dok KKN-T Wonosunyo

Kembangkan kampung samiler

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline