Pemimpin militan menjadi bahasan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi saat mengisi materi di acara Baitul Arqam Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA), Ahad (28/01/2024).
"Seorang yang militan itu bersemangat, penuh gairah dan memberikan perkembangan keras," ujarnya dalam serangkaian materi yang disampaikan pada para PCA Krembung, Porong, Jabon, Wonoayu, dan Sukodono.
Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) itu menyampaikan materi diskusi bertema Ideologi Kepemimpinan, Penguatan Komitmen, dan Militansi Pimpinan.
Baca juga: Rektor Umsida: Pemimpin Itu Dimusyawarahkan, Bukan Diwariskan
Ia menekankan materi ini di sepuluh menit terakhir sebelum mengakhiri sesi ceramah agar para pimpinan cabang Aisyiyah memiliki militansi yang sangat kuat terhadap Persyarikatan.
Bertempat di aula Muhammadiyah Boarding School (MBS) Porong, Hidayatulloh menegaskan arti militansi sebagai kebersemangatan atau kegairahan.
Menurut Hidayatulloh, "Militansi itu jika Anda sedang bekerja bisa menunjukkan sikap kerja keras, semangat, pantang menyerah, sabar dan giat mencapai target yang ditentukan," tuturnya.
Dengan kata lain, sambung dia, seorang pemimpin memiliki sikap tak peduli dengan besarnya tantangan yang menghadang di depan mata. "Islam mengajarkan setiap muslim untuk gigih dan bertanggung jawab dalam menghadapi hidup," terangnya.
Pemimpin militan dalam Al-Qur'an
Bapak tiga anak itu lantas merujuk surat at-Taubah ayat 41 yang artinya:"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,".