Lihat ke Halaman Asli

UmrianiR Narang0217

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Penerapan Steam di PAUD

Diperbarui: 1 Juni 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa pembelajaran STEAM harus dilakukan di PAUD?

Pendidikan pada anak usia dini melingkupi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh seorang pendidik dan orang tua dalam berbagai proses, baik itu merawat, mengasuh dan mendidik. Pada tahun 2015, Indonesia menyebarkan pendidikan yang bermutu. Terdapat banyak cara untuk pendidikan yang bermutu. Sebagai orang tua di sekolah, kita harus merancang materi pembelajaran yang menyenangkan dan tentunya dapat membuat anak memecahkan masalah dalam pembelajarannya. 

Salah satu metode yang dipakai oleh pendidik yaitu STEAM. STEAM merupakan pembelajaran yang bermuatan Science (Pengetahuan), Technology (Teknologi), Enggineering (Teknik), Art (Seni/Keindahan) dan Mathematic (Matematika). Pembelajaran STEAM di PAUD, bukan seperti membuat robotika, coding, programan komputer dan lain sebagainya. Tapi, pada usia prasekolah anak belum disuruh untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan masa depan. Melaikan anak di suruh untuk mengamati, bertanya, mencari tahu agar membangun mental dan pola pikirnya untuk mempersiapkan diri sejak dini agar dapat memecahka masalah.

Pembelajaran STEAM, tidak hanya dilakukan di PAUD, tapi bisa dilakukan oleh orang tua dari rumah. Anak usia dini merupakan anak yang mempunyai rasa ingin tahunnya besar sekali, maka kita sebagai orang tua di rumah yang berada 24 jam dengan si anak harus mengembangkannya dengan membuat metode bermain anak yang kreatif mungkin salah satunya dengan menggunakan metode STEAM. Orang tua dan pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, untuk menghadapi berbagai macam permasalahn dalam kehidupan sehari-hari yang pastinya memerlukan keterampilan berfikir dalam hal sains, tekhnologi, rekayasa, seni dan matematika. 

Ketika anak mempunyai dasar pemikiran yang bermuatasn STEAM, maka akan mempermudah anak untuk mengadapi tugas-tugas akademik maupun non akademik kedepannya.  Jadi, kita sebagai orang tua dan pendidik harus memfasilitasi, mendukung, memberi bantuan kepada anak.

Pembelajaran Steam merupakan pembelajaran yang bagus untuk orang tua maupun guru terapkan di rumah, sekolah dan di lingkungan sekitar anak. Karena dengan pembelajaran steam dapat membuat anak mampu berfikir secara kritis, dapat menyelesaikan masalah, mudah beradaptasi dengan teman, dan masih banyak lagi.  STEAM harusnya dilakukan sedini mungkin, karena  anak  bisa memperoleh pengalaman belajarnya melalui bermain yang banyak mengeksplore dan merangsang hal yang positif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kognitifnya. 

Hal ini dilakukan karena, pada anak usia dini sedang dalam masa keemasan (golden age), otak anak tumbuh dan berkembang dengan pesat. Namun dalam menerapkan pembelajaran STEAM di rumah maupun di satuan PAUD, orang tua dan guru harus mempunyai wawasan yang luas tentang pertumbuhan dan perkembangannya, mengetahui tentang prinsip-prinsip pembelajaran, mempunyai kreativitas, dan inovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline