Rektor Universitas Muhammadiyah Metro, Dr. Nyoto Suseno, M.Si., memberikan materi yang menginspirasi kepada Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Kabupaten Lampung Selatan pada Senin (11/12/2023) di Natar. Materi ini membahas tantangan disrupsi terkait kebutuhan kompetensi di masa depan, fokus pada Era Revolusi Industri 4.0-5.0.
Dalam presentasinya, Dr. Nyoto menggarisbawahi adanya tujuh kebutuhan kompetensi atau skills yang diperlukan untuk menghadapi perubahan masa depan.
"Yang pertama yakni revolusi Industri 4.0 ini melibatkan perubahan dalam pola belajar dan pola pikir, terutama seiring dengan teknologi cyber. Yang kedua adalah framework siap kerja menyebutkan adanya kecenderungan perubahan dalam kerangka kerja saat ini, seperti IQF/KKNI (Indeks Kualifikasi Fungsional/Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)," terang Dr. Nyoto.
Lalu yang ketiga adalah kecenderungan tantangan global, sambungnya, untuk mengidentifikasi tantangan global yang dihadapi dalam era perubahan ini.
"Yang keempat yakni re-orientasi kompetensi baru untuk menyadari perlunya pengalihan fokus pada kompetensi baru yang dibutuhkan di masa depan. Yang kelima yakni permasalahan model pembelajaran yang tidak mencerahkan yang menyoroti masalah dalam model pembelajaran saat ini yang memerlukan perbaikan," tambahnya.
Selanjutnya, yang keenam adalah state of the art (orientasi pendidikan kita) untuk menyelidiki bagaimana orientasi pendidikan kita berada dalam konteks revolusi industri.
"Yang terakhir yakni etnik/ciri khusus. Bagaimana kita menyoroti etnik dan ciri khas dalam konteks kebutuhan kompetensi," tukasnya.
Dr. Nyoto menggarisbawahi bahwa pola belajar dan pikir milenial telah berubah secara signifikan oleh teknologi cyber. Ia juga memperhatikan bahwa pembelajaran tidak lagi terbatas pada lembaga pendidikan formal, dengan guru sebagaimana biasa, melainkan juga melibatkan kehadiran AI atau AR/VR. "Pembelajaran dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan melalui berbagai platform atau perangkat," tuturnya.
Dr. Nyoto juga menyoroti karakteristik masyarakat super cerdas di era Society 5.0, yang meliputi kemampuan multi-tasking, basis teknologi seperti: AR, AI, IoT, robotic, secara otomatis, penggunaan multi-channel, perpaduan antara cyber space dan physical space serta kenyamanan, keamanan, kemudahan, kecepatan, efisiensi, dan praktisitas dalam berbagai hal.