Lihat ke Halaman Asli

tresna dewi kharisma

pemerhati masalah keumatan

Mewujudkan Kemandirian Industri Militer Dunia Islam

Diperbarui: 20 Juli 2020   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Militer merupakan institusi vital yang sangat menentukan kekuatan politik suatu negara. Pasalnya, ia adalah institusi legal yang memiliki kekuatan dan kekuasaan riil. Realitas sejarah telah membuktikan hubungan signifikan antara kekuatan militer dengan hegemoni negara. Militer di negeri-negeri Islam saat ini kehilangan peran dan kekuatan nyata. Hal itu karena militer tidak menempati posisi semestinya, baik untuk menjaga kesatuan negeri, juga sebagai benteng  pertahanan  dari invasi bersenjata kaum kafir.  Bahkan tentara Islam tidak bisa berbuat banyak saat darah umat  ditumpahkan di tanah kelahiran mereka sendiri. Padahal Dunia islam memiliki potensi kekuatan militer yang luar biasa.

Berikut profil singkat beberapa negeri Muslim yang memiliki kekuatan militer yang kuat:

  • Turkish Armed Force (Turki)

Turki adalah negara Eropa (selain Albania) yang bergabung dengan OKI yang juga merupakan anggota dari NATO.

Tentara aktif : 514.850

Tentara cadangan + paramiliter : 528.700

Prosentase tentara dan jumlah penduduk : 0,73 %

Anggaran militer : 19 milyar USD (2,1 % dari APBN)

Armada pendukung:

Land-based weapons : 6.672 unit (Tank : 4.205 unit)

Pesawat tempur dan helikopter : 1.199 (336 unit helikopter)

Kapal perang : 182 unit (24 unit frigat)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline