Jakarta menjadi salah satu kota yang memiliki tempat wisata yang banyak tersebar di daerahnya, mulai dari cagar budaya, museum hingga wisata dengan wahana ekstrem yang cocok dikunjungi ketika liburan. Salah satunya adalah museum, museum tersebar cukup banyak di Jakarta.
Tak hanya berisikan koleksi benda bersejarah, namun museum juga bisa menjadi galeri yang berisikan karya-karya orang berbakat.
Salah satunya ialah Museum dan Galeri Fotografi Jurnalistik Antara, museum yang berisikan koleksi foto hasil jurnalis yang terkenal dan benda-benda bersejarah yang digunakan para jurnalis kala itu. Museum dan Galeri Fotografi jurnalistik memiliki lokasi yang sangat strategis, cukup berjalan kaki dari Pasar Baru, Jakarta Pusat, bangunannya tak jauh dari pintu masuk.
Museum dan Galeri Fotografi Antara sudah ada sejak 13 Desember 1992 dibawah naungan Perum LKBN Antara, perusahaan BUMN kantor berita Indonesia. Gedung tua warisan kolonial bernuasa putih itu terlihat menarik dengan tulisan-tulisan khas pada jaman era Belanda.
Berkunjung ke tempat ini tidak dipungut biaya sepeserpu, namun ada masa pandemi saat ini, pengunjung wajib dites suhu terlebih dahulu kemudian menscan barcode dari aplikasi Peduli Lindungi. dan wajib menaati protokol kesehatan.
Setelah mengisi buku tamu, pengunjung disungguhi dinding dengan karya fotografi jurnalistik di sisi kanan dan kiri yang ditata rapi menggunakan bingkai. Gedung Museum Antara terdiri dari dua lantai, galeri fotografi di lantai satu dan museum di lantai selanjutnya.
Galeri di lantai satu sendiri kebanyakan bertema masa pandemi. Potret dimana Indonesia kala itu masih dalam darurat COVID-19. Di lantai dasar ini pengunjung juga dapat melihat patung rekayasa fotografi jurnalistik dan miniatur kecil yang dilapisi kaca.
Saat menaiki tangga menuju lantai selanjutnya, terdapat lukisan para pahlawan yang disusun berjejer, tempat ini menjadi tempat favorit pengunjung untuk berfoto, karena angle-nya pas dari sisi kanan ke kiri.
Ketika sampai di lantai dua yang ruangannya sama besarnya dengan sebelumnya, pengunjung akan melihat lukisan presiden-presiden yang pernah menjabat di Indonesia sedang menaiki sepeda sambil bersenda gurau. Di depannya terdapat sofa yang biasanya dipakai untuk kegiatan seminar di tempat ini.