Libur akhir tahun yang bersamaan dengan liburan sekolah, tentunya merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua. Banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti kegiatan apa yang akan dilakukan di rumah selama masa liburan, tempat wisata mana yang akan dikunjungi, atau apa saja yang perlu dibeli untuk menunjang kegiatan tersebut. Paling penting adalah bagaimana perencanaan anggarannya.
Jika tidak direncanakan dengan baik, liburan bisa menyebabkan anggaran keluarga membengkak. Oleh karena itu, keuangan keluarga harus dikelola dengan baik agar hal tersebut tidak terjadi. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk ekonomi dimana sepanjang hidupnya, normalnya, akan selalu berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya semaksimal mungkin menggunakan uang atau apa pun sumber daya yang dimiliki. Tanpa keterampilan pengelolaan, bisa beresiko mengalami "besar pasak daripada tiang".
Memanfaatkan momentum liburan, orang tua dapat menjadikannya sebagai sarana edukasi pengelolaan keuangan pada anak. Hal ini diharapkan bisa menjadi bekal dasar dalam menjalani kehidupannya kelak di masa depan.
"Hemat Pangkal Kaya"
Pepatah lama ini seringkali menjadi alasan utama para orang tua mengajarkan anak-anak mereka menabung. Biasanya, menabung secara manual di celengan. Atau ada orang tua yang mendidik anak-anaknya agar menabung dahulu jika menginginkan sesuatu. Hal ini tentu saja tidak salah, tapi ada yang dilupakan orang tua, yaitu bahwa urusan dengan uang pada kenyataannya bukan hanya menabung dan membeli sesuatu.
Anak-anak yang sudah memiliki penalaran yang baik, biasanya saat masuk usia SD, sebaiknya dikenalkan dengan kegiatan ekonomi lain. Sederhananya, memberitahu bahwa untuk mendapatkan uang tersebut harus ada usaha, memerlukan pengorbanan, sehingga penting sekali untuk diatur atau dikelola agar cukup untuk memenuhi semua kebutuhan.
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk edukasi pengelolaan keuangan saat liburan.
- Mengajak anak berdiskusi untuk membahas rencana kegiatan selama liburan.
- Mengajarkan anak mencatat apa saja kebutuhan-kebutuhan mereka saat kegiatan liburan.
- Menyampaikan dengan baik batas-batas kemampuan keluarga untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan tersebut.
- Memastikan semua anak bertanggung jawab pada daftar yang mereka susun, dan tidak menambah daftar secara mendadak ketika berbelanja.
- Membuat kesepakatan sebelum berangkat berwisata seperti berapa anggaran untuk jajan disana atau berapa wahana berbayar yang boleh dinaiki di taman hiburan, dan lain sebagainya.
- Mengajarkan untuk menyiapkan anggaran liburan sendiri jika ingin sesuatu yang lebih dengan cara menabung dari menyisihkan uang jajan atau uang dari sumber lain yang mereka dapatkan.
Tentu saja, pada awalnya kita tidak bisa berekspektasi terlalu tinggi. Namun, jika terus dilakukan secara konsisten, hal-hal tersebut akan membentuk kebiasaan baik pada anak. Harapannya, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang bijak dalam mengelola keuangan dan mumpuni dalam manajemen keuangan skala besar bahkan dalam ranah perekonomian bangsa. Hal itu bisa dimulai dari lingkup keluarga, dari hal kecil dan dari sekarang juga.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat.
Selamat Liburan !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H