Lihat ke Halaman Asli

Abdisita Sandhyasosi

Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Bakso Favorit Bondowoso

Diperbarui: 27 April 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakso  Favorit diBondowoso . Dokpri

Bakso Favorit Bondowoso

Bakso favorit Nusantara tidak hanya bakso Malang atau bakso Solo, tetapi juga bakso Bondowoso.

Siapakah yang suka bakso? Hampir semua orang akan mengacungkan jari mereka. Dan salah satu orang itu adalah Ma'e.

Ya, bakso  merupakan salah satu jenis makanan favorit Ma'e. Tidak peduli  asal baksonya dari mana, apakah dari Solo atau dari  Malang. Yang penting baksonya halal dan  rasanya enak Insya Allah Ma'e tidak akan menolaknya. Bahkan Ma'e akan memakannya sampai tandas.  

Pada Syawal hari kelima, Ma'e membahagiakan keluarganya dengan  hidangan bakso favorit anak-anaknya yaitu bakso Bondowoso yang lezat. Kali Ma'e tidak perlu repot-repot  menggiling daging ke  tempat penggilingan daging dan membuat pentol  bakso yang bahan-bahannya antara lain daging sapi, tepung tapioka, putih telur, bawang putih halus, merica  halus, garam kasar dan air es. Karena, Ma'e  bisa membeli bakso frozen  di  Mbak Irma.

Siapakah Mbak Irma? Mbak Irma adalah seorang ibu rumah tangga dan juga tetangga Ma'e asli orang Bondowoso  yang membuka bisnis  kuliner dari rumah dengan salah satu produk unggulannya adalah bakso sapi. Satu bungkus bakso sapi  produk Mbak Irma kemasan 500 gram harganya dibandrol 50 ribu rupiah. Isinya lima puluh butir bakso. Cukup banyak. Bisa untuk sajian dua hari.

Ukuran bakso Mbak Irma memang kecil-kecil. Mungkin sebesar kelereng. Namun, rasa bakso Mbak Irma tidak kalah enaknya  dengan rasa bakso Malang yang  dijual di kota Malang atau bakso Solo yang ada di Nangkaan.

Ma'e berusaha memasak baksonya  dengan niat untuk meraih Rida-Nya semata agar apa yang ia lakukan berpahala dan  tidak berakhir sia-sia. 

Ma'e membuat kuah baksonya dari sedikit daging sapi asli. Ma'e membelinya sebanyak seratus gram daging sapi.  Selain itu  menggunakan kaldu bubuk rasa sapi. Ma'e membumbunya dengan bawang putih dan merica yang sudah dihaluskan.

Ma'e menyajikan baksonya  di dalam mangkok. Ma'e  berusaha melakukannya dengan segenap rasa cinta kepada-Nya.  Semoga dengan rahmat-Nya hal itu dapat mengaktifkan Dopamin yaitu hormon kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu dapat menular kepada anak-anaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline