Lihat ke Halaman Asli

Abdisita Sandhyasosi

Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Kulit Sehat Saat Ramadan

Diperbarui: 11 April 2023   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah menyehatkan kulit, dok. pribadi

Kulit Sehat Saat Ramadan


Setiap muslimah tentu ingin memiliki kulit yang sehat dan bercahaya  atau kinclong alias  'glowing' setiap hari, tak terkecuali di bulan Ramadan ini. Tetapi, sayang hal itu memerlukan dana yang tidak sedikit.  Krem kosmetika untuk mencerahkan  kulit wajah saja satu paket bisa menghabiskan dana sebesar tiga ratus ribu. Belum satu paket  kosmetika untuk menghilangkan jerawat dan satu paket lagi untuk  menghilang flek hitam di wajah. Jadi total biaya yang harus ia keluarkan untuk merawat wajahnya saja bisa menghabiskan dana  sekitar satu juta rupiah. Lalu, bagaimanakah pengalaman Fulanah yang 'single parent' dengan penghasilan tidak menentu dan jauh di bawah UMR Upah Minimum Regional merawat wajah dan kulutnya agar tetap glowing di bulan Ramadan?
 
Sebetulnya tidak hanya saat berpuasa Ramadan Fulanah menjaga kesehatan kulitnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kulitnya selalu tampak glowing setidaknya di depan anak-anaknya. Sebab kalau tidak glowing ada anaknya yang menegurnya. "Kenapa wajah ummi kelihatan kusam?"  Bahkan kalau Fulanah makan banyak gorengan maka si anak yang peduli kesehatan Fulanah akan berkata, "Jangan bikin gorengan nanti ummi habis banyak dan wajahnya jadi berminyak dan tidak glowing."  

Langkah langkah  Fulanah menjaga kesehatan kulit dan wajahnya agar tampak  glowing antara lain adalah,

Pertama, memurnikan tauhid-  dengan menanamkan Laa Ilaaha Ilallah di dalam hatinya dan menempatkan cintanya kepada-Nya di atas segalanya.

Kedua, banyak bertaubat atas dosa-dosanya dengan banyak istighfar dalam hati dan  berniat tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi.

Ketiga,  berusaha istiqomah menjaga wudhunya.  Setiap wudhunya batal maka ia segera berwudu. Kalau kondisi tidak memungkinkan misalnya  karena ada kesibukan dan tempat wudu jauh maka ia  banyak beristighfar.

Keempat, berusaha istiqomah bergerak baik bergerak untuk melancarkan peredaran darahnya misalnya dengan berolahraga maupun bergerak untuk mengikuti kajian Islam bersama orang lain di pondok pesantren sambil menulis apa yang disampaikan ustad. Sehingga pikirannya selalu bergerak menerima pasokan tambahan ilmu yang bermanfaat

Kelima, berusaha istiqomah mengerjakan amalan- amalan  sunnah seperti salat sunnah Dhuha dan  Tahajud,  membaca Al-Qur'an,  dzikir pagi petang petang dan shalawat. Semua itu Fulanah lakukan dengan niat untuk meraih rida-Nya semata.

Keenam, berusaha istiqomah menjalani hidup sehat ala Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, misalnya menyegerakan berbuka dan mengakhirkan makan sahur.  Makan ketika lapar berhenti sebelum kekenyangan, makan minum tidak berlebihan.

Ketujuh, cukup minum air putih sekitar dua  liter atau delapan gelas sehari.  Hal itu  tidak berarti  minum air sebanyak delapan gelas secara langsung saat berbuka. Tetapi secara bertahap dan berasal dari beragam asupan.  Bisa  berupa air putih tiga gelas, air kelapa muda segelas , dan sisanya berupa kuah sayur sup kacang hijau atau sayur bening daun kelor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline