Lihat ke Halaman Asli

Cukup Sederhana Saja: Alhamdulillah

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah

Kesibukan pagi itu biasa. Tidak boleh ada yang terlewat (mestinya) untuk seorang ibu rumah tangga. Menyiapkan sarapan, mencuci piring, mencuci pakaian. Mungkin tidak ada yang istimewa, yah karena itu semua sudah jadi rutinitas biasa. Yang istimewa, hari ini suami libur kerja. aktivitas pagi dikerjakan berdua.

Pagi ini, saya sibuk membuat bolu kukus, karena besok ada rencana jalan-jalan ke Incakan Ciamis insyaallah. Sementara saya sibuk di dapur, terdengar suami berbincang-bincang dengan wanita. Tergoda untuk melihat ke depan. Oh, ibu tua yang biasa mencari sampah plastik di komplek perumahan kami. Ibu dengan ciput lusuhnya, menggendong karung di pundaknya. Terkadang berisi kayu-kayu bekas bangunan tua, terkadang berisi rumput-rumputan, terkadang berisi sampah-sampah plastik. Sesaat suami masuk ke dalam rumah dan mengambil sampah gelas air mineral yang sengaja sudah kami pisahkan dari sampah basah. Tidak banyak, hanya sekantong kecil saja. Diberikanlah gelas bekas air mineral ke ibu tadi. Sambil tersenyum, ucapan alhamdulillah, terima kasih tak henti-henti ia ucapkan. Bukan sampah gelas mineralnya yang istimewa, tetapi rasa syukur ibu tua itu saat mendapatkan gelas itu yang istimewa.

Masyaallah, hanya diberikan sekantung kecil yang bagi orang lain "sampah", ternyata bisa membuat wajah ibu itu berseri-seri, bahkan membuatnya memuji Allah tak henti-hentinya. Ibu itu memngingatkan saya, betapa rasa syukur jangan pernah diabaikan seberapa besar rejeki yang kita dapat. Ibu itu dengan susah payah, kepanasan untuk mendapatkan uang serupiah dua rupiah. Sedangkan saya? tanpa kepanasan, tanpa mesti keluar rumah setiap bulan senantiasa mendapatkan rejeki yang dititipkan oleh Allah melalui suami saya. Kadang terlalaikan ucapan Alhamdulillah saat setiap bulan suami memberikan uang untuk keperluan rumah tangga. Astaghfirullah, apakah saya termasuk orang-orang yang kurang bersyukur? Astaghfirullah.

Rasa syukur, yang terkadang terabaikan dalam hidup kita. Selalu merasa kurang terhadap apa yang sudah didapatkan.  Padahal Allah azza wajalla sudah berjanji dalam Alquran. Dalam surat lbrahim (14): 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat-Ku) untukmu, dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.

Semoga setelah ini tak akan pernah lalai dari bersyukur, sederhana tetapi membawa kepada janji Allah bahwa akan ditambahkan nikmat-NYA. Mulai dari yang sederhana sja, selalu ucapkan Alhamdulillah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline