Lihat ke Halaman Asli

Ummu SalamahS

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Best parctice bisnis (Martabak Sayur)

Diperbarui: 6 Juni 2024   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Best practice bisnis "Martabak Sayur"

Oleh : Ummu Salamah S Wutun

  • Pendahuluan

Sebagai mahasiswi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang sedang menjalani tugas mata kuliah praktik bisnis pendidikan, saya memutuskan untuk memilih martabak sayur sebagai produk bisnis saya. Pemilihan ini bukan tanpa alasan. Martabak sayur menawarkan potensi pasar yang luas dengan berbagai keunggulan, mulai dari variasi rasa hingga nilai gizi yang tinggi. Tulisan ini akan membahas langkah-langkah yang saya ambil dalam mengembangkan bisnis ini, strategi terbaik yang digunakan, dan inspirasi yang bisa diambil bagi siapa saja yang tertarik dalam dunia bisnis kuliner.

  • Mengapa Martabak Sayur?

Martabak sayur adalah salah satu varian martabak yang lebih sehat dibandingkan dengan martabak manis atau martabak daging. Keunggulannya terletak pada kombinasi sayuran yang digunakan, seperti wortel, bayam, kol, dan bumbu-bumbu yang kaya rasa. Selain sehat, martabak sayur juga menawarkan rasa yang unik dan menarik, sehingga dapat menjangkau segmen pasar yang peduli dengan kesehatan dan mencari alternatif makanan yang lebih sehat.

Langkah-Langkah Memulai Bisnis Martabak Sayur

1. Riset Pasar

Langkah pertama yang saya lakukan adalah melakukan riset pasar untuk memahami preferensi konsumen dan potensi pasar martabak sayur. Riset ini melibatkan survei kepada calon konsumen di sekitar kampus dan melalui media sosial. Hasil riset menunjukkan bahwa ada minat yang signifikan terhadap makanan sehat dan inovatif, terutama di kalangan mahasiswa yang sibuk namun tetap ingin menjaga pola makan sehat.

2. Pengembangan Resep

Setelah mengetahui adanya minat pasar, langkah berikutnya adalah mengembangkan resep martabak sayur yang unik dan lezat. Proses ini melibatkan beberapa percobaan untuk menemukan kombinasi sayuran dan bumbu yang pas. Saya juga meminta feedback dari teman-teman kos maupun teman-teman kuliah untuk memastikan rasa dan tekstur martabak sayur saya agar bisa  memenuhi ekspektasi konsumen.

3. Penyediaan Bahan Baku

Untuk menjaga kualitas, saya memilih bahan baku yang segar dan berkualitas tinggi. Saya bekerja sama dengan pemasok sayuran lokal yang kebetulan berjualan masih di daerah kos sehingga aksesnya mudah dan dekat untuk mendapatkan sayuran segar setiap hari. Selain itu, saya juga memastikan bahan-bahan lain seperti tepung, telur, dan bumbu-bumbu memiliki kualitas yang baik untuk menghasilkan martabak sayur yang lezat dan sehat.

  • Strategi Pemasaran
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline