DAKWAH RASULULLAH SAW DI KOTA MADINAH
Madinah merupakan kota kedua dalam penyebaran islam dan merupakan kota yang menjadi tujuan hijrah Rasululloh beserta para sahabatnya untuk menghindari tekanan dan penyiksaan dari kaum Quraisy di Makkah. Dari kota inilah Islam mulai berkembang pesat dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Madinah layak di jadikan contoh dalam pembentukkan masyarakat baru. Berbeda dengan Makkah, Madinah adalah kota yang menjadi titik pertemuan berbagai agama dan memiliki tingkat peradaban yang lebih tinggi dan maju. Oleh karena itu, Madinah dikenal sebagai pusat peradaban islam pada masanya.
Untuk melihat bagaimana kondisi masyarakat Madinah sebelum datangnya islam di tinjau dari beberapa aspek.
- Aspek Kepercayaan
Sebelum Rasululloh hijrah ke Madinah, kota ini dikenal dengan nama Yatsrip penduduknya terdiri dari suku Arab dan Yahudi. Dalam hal kepercayaan penduduk madinah ada beberapa agama yang dianutnya diantaranya Nasrani Yahudi, dan Pagan. Namun sebagian besar penduduknya memeluk agama Yahudi. Agama Yahudi yang dianut oleh sebagian besar penduduk Madinah atau Yastrib ini dibawa oleh imigran dari wilayah Utara Arab sekitar abad 1-2 hijriyah. Mereka datang ke Yatsrib karena mendapatkan siksaan dan penindasan yang dilakukan oleh kerajaan Romawi. Agama Yahudi yang ada di Makkah dianut oleh beberapa suku diantaranya Bani Quraidhah, Bani Nadhir, Bani Qoinuqa, Bani Gathafan. Keempat suku ini bekerja sama dengan kaum Quraisy untuk memusuhi nabi bahkan punya niatan untuk membunuh nabi.
- Social Masyarakat
Keadaan masyarakat madinah sebelum Islam lahir tidak jauh bedadengan Masyarakat Makkah. Ciri-ciri masyarakat Madinah pada waktu itu, diantaranya mereka suka berkelompok dengan membuat suku atau clan. Suka berperang antara suku satu dengan suku yang lainnya. Secara Madinah memiliki dua kebudayaan yaitu kaum Yahudi, dan juga bangsa Arab. Keduanya berasal dari satu rumpun yaitu Ras semit yang sudah diurutkan dari nasab keturunannya. Ras Smit ini berasal dari keturanan nabi Ibrahim yang bernama Ismail dan Ishak. Dari keturunan Ismail melahirkan bangsa Arab, sedangkan Ishak melahirkan keturunan bangsa Yahudi, keduanya berkembang menjadi beberapa suku.
- Kondisi Ekonomi Masyarakat Madinah Sebelum Islam.
Sebelum kedatangan Islam, Madinah adalah sebuah kota yang makmur dan subur dengan berbagai sektor ekonomi yang berkembang. Mulai dari sektor Pertanian, Madinah dikenal sebagai kota yang subur dengan tanah yang subur dan cukup air. Pertanian adalah salah satu sumber penghasilan utama, dengan hasil panenseperti kurma, zaitun, dan gandum. Kurma, khususnya sangat berharga dan digunakan sebagia mata uang dalam transaksi. Kemudian disektor perdagangan, Madinah berada di jalur strategis yang menghubungkan Yaman di selatan dengan Syiria di utara. Kota ini menjadi pusat perdagangan sibuk, dimana pedagang dari berbagai suku dan kabilah berkumpul untuk menukar barang –barang. Pasar Bani Qoinuqa adalah salahsatu pasar terkenal di Madinah, dimana berbagai barang seperti minyak wangi dan barang-barang lainnya dijual. Dan ada berbagai sektor lain yang menopang perekonomian kota Madinah yaitu dari peternakan, industry dan keturunan Emas.
- Kondisi Politik Masyarakat Madinah.
Madinah dalam mengatur kehidupan masyarakatnya tidak menerapkan system kerajaan, namun kekuasaan berada di tangan suku-suku yang palingtua. Adapun suku yang pertama menguasai Madinah adalah suku Amaliqoh, berikutnya disusul suku Yahudi. Bangsa yahudi yang terdiri dari Bani Qoinuqa, Bani Quraidhah dan Bani Nadhir ini akhirnya mampu membangu peradaban baru yang berupa pembangunan benteng yang bertujuan untuk melindungi serangan dari Arab Badui.dengan demikian dinyatakan bahwa sebelum datangnya Islam. Madinah dikuasai oleh orang –orang Yahudi baik dalam aspek intelektual, ekonomi, politik, social dan budaya.
Strategi Dakwah Nabi Muhammad di Madinah.
Madinah merupakan kota kedua dalam penyebaran agama Islam setelah kota Makkah. Perluasan sasaran dakwah nabi ke Madinah ini dilatarbelakangi karena dakwah di kota Makkah terasa sangat sempit dan jugaperlunya perluasan sasaran dakwah yang lebih luas.
dakwah Rasulullah periode Madinah ini berlangsung dalam waktu 10 tahun sejak tahun pertama Hijriyah sampai dengan wafatnya Rasulullah yakni tanggal 13 Robiul Awal tahun ke 11 Hijriyah. Dakwah Rasulullah periode Madinah ini banyak berisi tentang pembinaan Sosial kemasyarakatan.