Lihat ke Halaman Asli

Salah Memaknai Istilah “Abnormal”

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam masyarakat atau kehidupan kita sehari hari mungkin tidak asing dengan istilah gangguan jiwa atau abnormal, mereka mengartikan sebuah makna abnormal adalah perilaku yang menyimpang dengan norma yang berlaku dalam masyarakat atau sebuah tindakan yang sangat berlebihan dan membahayakan orang lain seperti hal nya tindakan dalam bentuk pembunuhan kejam, pelecahan seksual yang sering menjadi kasus diberita kadang juga akan di hubungkan dengan perilaku dan penampilan fisik serta mental seseorang. Seperti hal nya kasus rian dengan kasus nya mutilasi yang dikira orang awam dia memilki gangguan jiwa, dalam kasus ini lah seorang penyidik memerlukan seorang psikolog. Dan penderita yang di anggap abnormal akan sering dikucilkan, ditakuti bahkan juga dimusuhi. Kejadian ini memberi gambaran tentang pengertian kejiwaan yang salah, sekaligus sangat rendah nya pemahaman masyarakat tentang arti sebenarnya akan pengertian gangguan jiwa atau abnormal. Dan banyak orang yang bilang kalau orang yang memilki gangguan jiwa sebagai penghuni rumah sakit jiwa.
Dalam makna yang sebenarnya istilah abnormal adalah suatu perilaku spesifik seperti fobia atau skizofrenia. Dalam pandangan akademis gangguan kejiwaan itu adalah suatu perilaku yang menyimpang dari standar kultural atau sosial dan ketidakmampuan menyesuaikan diri pada lingkungan sekitar nya.
Namun orang yang memilki gangguan jiwa atau abnormal tidak bisa dikatakan pelaku hukum atau subyek hukum karena segala tingkah lakunya tidak dapat dikenai sangsi hukum baik dari hukum negara ataupun agama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline