Lihat ke Halaman Asli

Doa Beliau

Diperbarui: 9 Mei 2017   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua tertunduk

Terpejam dalam keheningan malam

Mengangkat dua tangan meregang hati

Menajamkan kepastian dalam rasa

Mencoba menutup kegelapan rasa

Indra pendengar kini tersibak tanpa sekelumit bayang selimut

Jernih dan bebas

Puluhan larik rayu menari dalam gelombang suara

Bernada rintihan namun tegas terucap

Tersusun tiap titik-titik harap beralas sesal

Hingga titik-titik jernih bergulir ikut menengadah dan menangis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline