Lihat ke Halaman Asli

Siti Nurul Atiqoh

Teacher, Mother, and Writer (Palembang)

Surat Cinta Untuk Putriku Tersayang

Diperbarui: 15 Januari 2025   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebersamaan kami di Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga (Sumber: Dokumen Pribadi)

Surat Cinta untuk Naura Raudhatul Jannah Yang Saat Ini sedang berjuang di Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga 

Hari ini ananda berulang tahun ke 13, Alfa Mabruuuk putriku sayang. Ummi dan Abi selalu berdoa agar engkau tumbuh menjadi anak shalihah, cerdas, penuh kasih sayang, dan selalu berada di jalan Allah. Semoga Allah mempermudah langkahmu menuju kebaikan, menjaga hatimu dalam keikhlasan, dan menjadikanmu cahaya bagi keluarga serta ummat. Jadilah seperti bunga yang harum semerbak, lembut di setiap tutur kata, namun kokoh menghadapi ujian dunia. Ummi dan Abi mencintaimu karena Allah. Barakallahu fi umrik, Nak.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ananda tersayang, Naura Raudhatul Jannah,

Ketika Ummi dan Abi memutuskan untuk menitipkanmu di pesantren, itu adalah keputusan yang penuh dengan doa dan harapan. Ada kebesaran hati yang harus kami bangun untuk melepaskanmu sementara waktu, demi kebaikan dan masa depanmu. Ingatlah selalu bahwa ini adalah bentuk cinta kami yang tak terhingga.

Nak, pesan ini Ummi dan Abi tulis dengan hati yang penuh rindu. Kami ingin engkau tahu bahwa keputusan ini diambil dengan keyakinan bahwa pesantren adalah tempat terbaik bagimu untuk belajar, tumbuh, dan menjadi pribadi yang lebih dekat kepada Allah. Kami tahu, berpisah darimu bukanlah hal yang mudah. Tapi percaya, Nak, pesantren adalah tempat di mana engkau akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat. Ummi dan Abi ikhlas, karena kami yakin engkau berada di tangan guru-guru yang amanah dan lingkungan yang penuh berkah. Ikhlas berarti kami meyakini bahwa setiap langkahmu di pesantren adalah bagian dari rencana Allah untuk menjadikanmu pribadi yang hebat. Dan setiap doa yang kami panjatkan adalah bentuk cinta yang tidak pernah putus.

Ketika engkau pergi, rumah ini terasa berbeda. Ada kerinduan yang selalu hadir di hati kami. Namun, Nak, kami tahu bahwa rindu ini adalah bagian dari ujian cinta. Kami memilih untuk mengubah rindu ini menjadi doa yang terus mengiringimu di sana. Meski jarak memisahkan, teknologi membantu kita tetap terhubung. Pesan singkat darimu atau sekadar mendengar suaramu di telepon sudah cukup untuk mengobati rasa rindu kami. Jangan pernah ragu untuk berbagi cerita, suka, atau dukamu kepada kami.

Nak, Ummi dan Abi tahu bahwa perjuanganmu di pesantren tidaklah mudah. Berpisah dari keluarga, menyesuaikan diri dengan aturan baru, dan menjalani rutinitas yang mungkin berbeda dari yang biasa engkau jalani. Tapi percayalah, semua itu adalah langkah menuju kemandirian dan kedewasaanmu. Kami bangga melihat keberanianmu mengambil jalan ini. Setiap hafalan yang engkau capai, setiap doa yang engkau panjatkan, dan setiap ilmu yang engkau serap adalah bukti bahwa engkau sedang membangun masa depan yang gemilang.

Nak, suatu hari nanti engkau akan melihat bahwa keputusan ini membawa kebaikan yang besar. Engkau akan tumbuh dengan pemahaman agama yang kuat, hati yang lembut, dan karakter yang mulia. Pesantren adalah tempat di mana engkau belajar bukan hanya untuk dirimu sendiri, tetapi juga untuk menjadi manfaat bagi banyak orang. Bagi Ummi dan Abi, keberhasilanmu di sana adalah kebahagiaan yang tiada tara. Doa kami selalu menyertaimu, agar engkau menjadi pribadi yang sholehah, berilmu, dan berakhlak mulia.

Ananda tersayang, tetaplah berjuang di jalan ini dengan penuh semangat dan keyakinan. Setiap tetes air mata, setiap usaha, dan setiap doa yang engkau panjatkan tidak akan pernah sia-sia. Allah selalu melihat dan mendengar setiap langkahmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline