Lihat ke Halaman Asli

Pengalamanku Belajar Bahasa Arab

Diperbarui: 9 Desember 2018   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Setelah menyelesaikan pembelajaran di Sekolah Dasar saya melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu Madrasah Tsanawiyah, selama setahun saya mendapat apa yang seharusnya tapi disitu orang tua saya merasa kurang karena tak ada perubahan yang terjadi pada diri saya. Entah itu dari sisi agama, pengetahuan maupun akhlak. Sehingga keputusan yang diambil adalah memindahkan saya ke madrasah yang menurut orang tua saya itu layak saya dapatkan.

Akhirnya orang tua saya menemukan madrasah yang mungkin akan membuat saya berubah sesuai dengan yang diinginkan. Yaitu sebuah Pondok Pesantren sekaligus Madrasah mutawashithoh yang terletak sangat jauh dari tempat perantauan saya. Kembalilah saya pada kelas satu dikarenakan saya belum mampu untuk bisa mengikuti pelajaran yang sudah dilakukan sebelumnya. Terlebih pondok Pesantren dan madrasah ini secara keseluruhan mata pelajaran menggunakan bahasa Arab kecuali pelajaran umum.

Disini saya mulai mengenal dengan lebih paham tentang bahasa Arab. Yang awal hanya mengenal sepenggalan saja tapi disini saya mengenal mengapa bisa disebut kosakata seperti dan itu pasti melalui proses yang tidak mudah semua harus dengan semangat tekad yang kuat. Belajar dari mendengar apa yang dikatakan oleh guru-guru serta kakak kelas yang sudah mahir berbicara bahasa Arab. Kemudian mulai berbicara sedikit demi sedikit karena itu sebuah tuntutan.

 Dan berawal dari tuntutan itu maka mulailah percaya diri bahwa belajar bahwa bahasa Arab tidaklah sulit. Setelah mengerti dan memahami tentang bahasa arab dan mengapa harus belajar bahasa tersebut. Baru sadar dan tambah menggebu-gebu ingin sekali terus belajar bahasa Arab, karena dengan itu saya dapat memahami al Qur'an dan berkomunikasi dengan yang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline