Lihat ke Halaman Asli

Semua Anak Istimewa dan Bisa Menjadi Juara

Diperbarui: 15 April 2019   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nakita.ID - Grid.ID

Bicara tentang anak, hakikatnya setiap anak itu pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap anak atau individu pasti mempunyai kelebihan dan kemampuan yang mungkin tidak dimiliki oleh individu lainnya, begitu pula dengan kekurangan. Sekalipun anak itu terlahir tak sempurna, pasti ia memiliki kelebihan dibalik ketidak sempurnaannya itu.

Setiap anak memiliki hak yang sama dengan anak lainnya. Sejujurnya setiap anak tidak suka di beda-bedakan atau dibanding-bandingkan dengan saudara kandungnya, sepupunya apalagi dengan yang lain, karena dengan begitu anak akan merasa minder atau tidak percaya diri dengan apa yang dimilikinya. Ia akan menjadi penakut dan pemalu, karena ia dituntut harus seperti anak-anak lainnya.

Yang perlu digaris bawahi bahwa setiap anak merupakan titipan sang pencipta kepada makhluknya. Setiap anak juga merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh tuhan. Oleh karena itu, seyogyanya sebagai orang tua harus menjaga, membimbing, merawat, dan mendidik si anak menjadi lebih baik,  supaya mereka menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa, dan orang lain.

Anak dikatakan hebat bukan karena dia peringkat satu, menang dalam perlombaan ataupun lainnya, berbeda dengan anak yang peringkatnya selalu dibawah, namun semuanya kembali pada keistimewaan dan kekurangan setiap anak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya sebagai orang tua memahami kelebihan dan kekurangan anak-anaknya.

Tunjukkan sikap yang manis, cinta, kasih sayang dan tunjukkan bahwa mereka adalah sosok yang istimewa. Apabila orang tua belum mengetahui dan memahami anaknya, kemungkinan orangtua masih belum mencari lebih lanjut apa yang ada dalam diri anaknya.

Ada banyak cara yang dapat menunjukkan sikap cinta dan kasih sayang orang tua kepada anaknya, diantaranya : orangtua ada di setiap aktivitas anaknya, luangkan waktu untuk bermain dan berkumpul dengan anak, sering memberikan perhatian, menanyakan apa yang sedang dialami si anak, dan lain-lain.

Setelah mengetahui  kelebihan dan kekurangan si anak, maka langkah selanjutnya ialah orangtua mampu mengarahkan dan mengembangkan kelebihan yang dimiliki anaknya agar menjadi anak yang juara sekalipun di mata orangtua sendiri. Tidak lupa juga dengan kekurangan yang dimiliki si anak, orang tua juga mampu memperkecil kekurangannya.

Tidak hanya orangtua yang harus memahami anaknya, melainkan dalam dunia pendidikan seorang guru juga harus memahami siswa-siswinya baik dalam hal kelebihan maupun kekurangannya. Sebenarnya "pendidikan itu harus memahami fitrah anak", begitulah dawuh salah satu Kiai di Jombang yang artinya Allah telah memberikan fitrah kepada setiap makhluknya, tidak mungkin Allah menciptakan manusia tidak dibekali dengan apa-apa.

Oleh karena itu, Allah membekali makhluknya dengan fitrah, dimana fitrah itu merupakan potensi atau kemampuan yang ada dalam diri manusia agar menjadi kekuatan manusia itu sendiri dalam kehidupan di dunia.

Pendidikan merupakan salah satu cara strategis yang dapat menjalankan atau mengarahkan fitrah yang ada pada diri anak agar tetap dalam jalannya baik itu fitrah anak dengan tuhannya, dengan agamanya serta berbagi kemampuan yang ada dalam diri anak. Serta pendidikan sangatlah berperan dalam kehidupan manusia, dengannya manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk karena sejatinya manusia lahir dalam keadaan suci tidak tahu apa apa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline