Lihat ke Halaman Asli

Ummi Hani

Mahasiswa

Mahasiswa KKN Melakukan Edukasi Anti Golput dan Anti Money Politics bagi Remaja dan Pemilih Pemula Desa Margoyoso

Diperbarui: 6 Agustus 2021   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penempelan Poster Edukasi Anti Golput dan Anti Money Politics (Dokpri)

Jepara (18/07/2021) – Penyelenggaraan demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya dilakukan dengan baik, masih terdapat permasalahan yang menjadi pokok penting dalam pelaksanaannya, seperti adanya tindakan golput dan politik uang (money politics) yang selalu ada dalam setiap Pemilihan Umum (Pemilu) baik Pilpres, Pileg, Pilkada maupun Pilkades/Pilpet. Permasalahan ini tidak hanya terjadi pada pemilih dewasa yang telah lama memiliki hak pilih, bahkan tindakan curang ini terjadi turun temurun dan dianggap lumrah oleh pemilih pemula/remaja. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya edukasi bagi para remaja atau pemilih pemula mengenai pentingnya berpolitik dan memanfaatkan hak suara dalam pemilu.
Praktik golput dan money politics ini masih banyak  terjadi dalam pemilihan pemimpin maupun wakil rakyat, baik di tingkat pusat hingga desa, maka upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tindakan golput dan money politics bagi pemilih pemula yaitu dengan edukasi  gerakan anti golput dan anti money politics mulai dari organisasi pemerintah di tingkat bawah yaitu RT, RW, dan Desa, serta mengajak organisasi pemuda desa seperti Karang Taruna, IPNU dan IPPNU.

Jelang diselenggarakannya Pemilihan Petinggi (PILPET) di Desa Margoyoso pada tahun 2022  mendatang menjadi momentum yang tepat bagi Ummi Hani Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan yang melaksanakan KKN Tim II Undip 2021 Desa Margoyoso Kabupaten Jepara melakukan edukasi terkait bahaya dan dampak dari adanya praktik golput dan money politics dikalangan pemilih pemula dan remaja. 

Mahasiswa KKN telah melakukan survey secara acak dengan beberapa remaja Desa Margoyoso sebagai sampel untuk mengetahui bagaimana pendapat dan sejauh mana pengetahuan mereka terhadap tindakan golput dan money politics/politik uang dalam pemilihan umum. Hasilnya adalah sebanyak 30% pemilih pemula/remaja Desa Margoyoso memutuskan akan golput karena merasa tidak ada kandidat yang pantas untuk menjadi pemimpin, sebesar 27%  memutuskan golput karena kurangnya informasi tentang kandidat, sebesar 7%  lainnya bahkan memutuskan golput karena alasan tidak menerima imbalan/hadiah sebesar. Sisanya tidak membenarkan tindakan golput. Selain itu, sebesar 70% pemilih pemula akan menerima uang money politics saat pemilu dan sisanya menolak serta memviralkan tindakan curang tersebut. Dapat dilihat bahwa tingkat golput dan money politics dikalangan remaja/pemilih pemula Desa Margoyoso terbilang masih cukup tinggi. Ditambah dengan karakter pemilih pemula yang baru pertama kali menentukan pilihan politik dalam pemilu yaitu memiliki antusias yang tinggi namun terkadang kurang rasional dan ikut-ikutan sehingga mudah dihasut dan tidak memiliki pendirian.

Melakukan Edukasi dengan Salah Seorang Remaja dengan Tetap Menerapkan Prokes (Dokpri)

Edukasi Anti golput dan anti money politics dikalangan pemilih pemula/remaja dilakukan untuk dapat memberikan wawasan, pengetahuan, serta sosialisasi kepada masyarakat khususnya bagi pemilih pemula bahwa dalam Pemilihan Umum (Pilpres, Pileg, Pilkada, Pilkades/Pilpet) diberikan kebebasan akan hak politik untuk menentukan pilihan pemimpin maupun wakilnya dalam pemerintahan, yang tentunya kesempatan berdemokrasi ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Pelaksanaan program kerja Anti golput dan anti money politics dilaksanakan baik secara  door to  door maupun virtual dengan pemaparan substansi terkait untuk mencegah terjadinya kerumunan di masa pandemi. Selain itu Mahasiswa KKN juga melakukan diskusi ringan melalui media sosial dengan beberapa remaja Desa Margoyoso terkait dengan Pemilu serta berbagai kecurangannya. Terakhir, Mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi mengenai praktik golput dan money politics serta dampaknya  mengunakan media poster yang ditempel di papan informasi desa maupun di jalan/gang yang ramai dilewati.
Program kerja Edukasi Anti golput dan anti money politics bagi kalangan pemilih pemula/remaja Desa Margoyoso diharapkan dapat meningkatkan minat politik serta mengikis sikap apatis maupun tindakan curang para pemilih pemula/remaja dalam pesta demokrasi pemilu, terutama jelang diselenggarakannya Pemilihan Petinggi (PILPET) Desa Margoyoso pada 2022 mendatang.


Penulis : Ummi Hani (Mahasiswa KKN Tim II Undip Periode 2021)
DPL : Marwini S.HI., M.A., M.Si.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline