Era digital telah membawa revolusi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan spiritualitas. Dalam konteks ini, relevansi metodologi Studi Islam menjadi semakin penting. metodologi studi Islam memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang taqwa dan bijak dalam menghadapi tantangan modern. Persimpangan antara iman dan teknologi memunculkan pertanyaan mendalam mengenai identitas budaya, etika, dan kohesi komunitas.
Generasi Z telah tumbuh dewasa dalam sebuah dunia yang didominasi oleh teknologi canggih. Mereka telah terbiasa dengan internet sejak usia dini dan telah menghabiskan sebagian besar waktu mereka di depan layar smartphone. Dalam situasi seperti ini, metodologi studi Islam menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa generasi tersebut memiliki dasar yang kuat dalam memahami ajaran Islam dan mengintegrasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Metodologi studi Islam merujuk pada pendekatan sistematis dalam memahami dan menafsirkan sumber-sumber ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ (konsensus ulama), dan Qiyas (analogi). Metodologi ini melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, fiqh, ushul fiqh, dan tasawuf, yang semuanya berfungsi untuk memastikan bahwa pemahaman terhadap ajaran Islam bersifat kontekstual, otoritatif, dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat.
Pemahaman tentang islam dari berbagai kalangan sangatlah bervariasi. Islam menurut para ahli akan berbeda pendapatnya dengan kalangan biasa. Namun tidak menjadi masalah karena Islam sendiri merupakan suatu agama yang menjunjung tinggi toleransi. Perlu digarisbawahi adalah tentang tujuan metodologi studi islam wajib diketahui. Generasi Z menjadi tokoh utama dalam metodologi studi islam. Bahkan di bangku kuliah, metodologi studi islam ini menjadi satu mata kuliah tersendiri untuk dipelajari oleh Mahasiswa. Bukan tanpa alasan, tetapi melihat fenomena yang ada di mana masyarakat saat ini. Oleh karena itu, studi islam menjadi sangat urgensi dipelajari.
Metodologi studi Islam dapat membantu generasi Z memahami ajaran Islam dengan lebih baik, dan terhubung dengan nilai-nilai agama. Berikut adalah beberapa tujuan metodologi studi Islam:
1. Menguatkan aqidah dan keyakinan terhadap Islam
2. Mengetahui aliran-aliran Islam di Indonesia dan dunia
3. Membuktikan bahwa Islam dapat membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik
4. Menumbuhkan sikap objektif
5. Menghilangkan citra negatif terhadap ajaran Islam
Metodologi studi Islam yang efektif harus dapat memenuhi beberapa persyaratan utama. Pertama, ia harus dapat memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam dalam bahasa yang relevan dan mudah dipahami oleh generasi Z. Kedua, ia harus dapat mengadaptasi metode pembelajaran untuk memanfaatkan teknologi digital tanpa kehilangan esensi ajaran Islam. Terakhir, ia harus dapat mengantisipasi dan mengatasi tantangan yang timbul akibat penggunaan teknologi digital, seperti informasi palsu dan kesenjangan akses.