Lihat ke Halaman Asli

Sri Kuswayati

Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Bandung dan founder www.joeragan-artikel.com

Ternyata Begini Cara Mudah Melepaskan Emosi Negatif

Diperbarui: 9 Oktober 2019   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Endro S. Efendi kompasianer dan seorang terapis berbasis teknologi pikiran

Kompasianer mudah marah? sulit mengendalikan emosi? memiliki jiwa pendendam? Anda tidak sendiri, ada banyak di luar sana merasakan hal yang sama. Sulit mengendalikan emosi.

Saya pun pernah mengalami hal yang sama, tepatnya saat saya bermetamorfosa dari seorang gadis yang aktif dan dinamis, menjadi sosok Ibu muda dengan 4 anak yang aktivitasnya full mengurus keluarga tanpa jeda he....

Menikah dan memiliki  anak adalah dambaan semua insan, apalagi menjadi seorang wanita yang bisa melahirkan anak-anak dengan segala kesempurnannya. Anugerah luar biasa. Tetapi menikah bukan hanya perkara yang indah-indah. Saya yang bahagia saat itu juga menjadi sedih tak terhingga. Mengapa? karena mengurus anak dan keluarga ternyata dilakukan tanpa jeda, dan saya termasuk perempuan yang tidak siap untuk itu. Akhirnya lelah tak berkesudahan ditambah tingkah polah anak-anak yang lahir berdekatan sungguh menggemaskan. Muncul pribadi saya yang baru : Emak 4 anak yang pemarah.

Tentu saja suami pun mengalami hal yang sama, menjadi ayah dengan segala tanggungjawabnya bukan perkara yang mudah untuk dijalani. sosok suami, yang awalnya seorang lelaki sabar pencinta anak-anak, menjadi ayah yang menakutkan. Kerjanya marah, memukul dan mencubit anak. Pokoknya kami menjadi pasangan yang tidak bisa mengendalikan amarah. Tiada hari tanpa teriakan di rumah. Menyedihkan sekali. 

Saat anak beranjak remaja, saya mulai melihat efek pendidikan yang kami berikan. Mereka menjadi pribadi pemarah dan tidak mampu mengendalikan emosi. Tidak bisa melakukan komunikasi secara baik. Menjadi anak yang susah diatur. Kami merasa sangat menyesal dan bersalah.

Untuk itu, kami tidak ingin hal ini terus berlanjut. Perlu ada satu cara yang bisa meyembuhkan luka batin anak. Kami perlu mempelakukan mereka sebagai partner, mulai mengajaknya diskusi dalam banyak hal. Itulah yang mendorong saya untuk belajar banyak hal terkait pendidikan anak, agar lingkaran setan, yakni ketidakmampuan untuk mengelola emosi tidak kami wariskan kepada anak cucu.

Teknik Melepaskan Emosi Negatif

Teknik melepaskan emosi negatif ini saya dapatkan dari salah satu kompasianer bernama Endro S. Effendi, beliau selain seorang penulis, wartawan juga menjadi praktisis bidang hipnoterapi. Teknolog pikiran menjadi ilmu yang mencuri perhatian saya akhir-akhir ini. Berbekal obrolan via WA, saya kemudian meminta beliau menjadi narasumber pelatihan  online di komunitas @JoeraganArtikel dengan judul : Ibu Bahagia, Keluarga Sejahtera yang dilaksanakan di WA grup.

Alasan saya meminta beliau memberikan materi tersebut adalah, karena secara pribadi saya pun menyadari bahwa kebahagiaan keluarga berawal dari kebahagiaan seorang Ibu menjalankan peran-perannya. Jika Ibu sudah bahagia tentu saja ia akan membawa kebahagiaan pada suami, dan pada anak-anaknya.

Aktivitas  seorang Ibu saat melayani keluarga tak akan dirasakan sebagai sebuaha aktivitas melelahkan tanpa jeda, meskipun orang disekelilingnya menilai seperti itu. Ibu bahagia akan merasa ringan menjalani berbagai tugas yang diembannya karena hati sudah bahagia. Gak percaya? saya sudah mengalaminya. loh. Alhamdulillah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline