Lihat ke Halaman Asli

Definisi Budaya

Diperbarui: 25 Maret 2016   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Budaya adalah sebuah konsep yang cukup sulit didefinisikan secara formal. Para peneliti seperti Margaret Mead, Ruth Benedict, Geert Hofstede dan yang lainnya telah menawarkan beberapa definisi yang menarik tentang budaya. Untuk keperluarn kita, kami mendefinisikan budaya sebagai sekumpulan, sikap, nilai, keyakinan dan perilaku yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang, yang dikomunikasikan dari suatu generasi dan generasi berikutnya lewat bahasa atau beberapa sarana komunikasi lain (Barnouw, 1985).

Definisi budaya ini “kabur”. Artinya, tidak ada aturan yang baku dan cepat untuk menentukan sebuah budaya atau siapa-siapa yang termasuk dalam budaya tersebut. Dalam pengertian ini budaya adalah sebuah konstruk sosiopsikologis, suatu kesamaan dalam sekelompok orang dalam fenomena psikologis seperti nilai, sikap, keyakinan dan perilaku.

Budaya tidak musti berakar dalam biologi. Dengan kata lain, budaya tidak sama dengan ras. Dua orang dari satu ras bias punya kesamaan nilai dan perilaku – alias punya budaya yang sama – atau bisa sangat berbeda dalam make up (kenampakan) cultural mereka. Memang benar orang-orang dari warisan rasial yang sama secara umum barangkali memang mengalami proses-proses sosialisasi yang sama dan mengalami enkulturalisasi dengan cara-cara yang mirip. Dengan demikian, kita bisa berbicara tentang adaya budaya Hispanik atau budaya Afrika-Amerika atau budaya Asia. Namun juga benar bahwa ras tidak harus berkorespondensi satu lawan satu dengan budaya. Terlahir dalam suatu ras tertentu tidak musti berarti mengadopsi budaya yang secara stereotipikal khas ras tersebut.

Budaya bukan kebangsaan (nasionalitas). Bila seseorang berasal dari Perancis, misalnya, belum tentu berarti bahwa ia akan bertindak sesuai dengan apa yang dianggap sebagai budaya dominan Perancis atau sesuai dengan stereotip-stereotip orang Perancis. Seperti halnya budaya tidak musti sesuai dengan rasa tau stereotip-stereotip rasial, budaya juga tidak musti sesuai dengan kebangsaan atau kewarganegaraan. Kenyataannya, ada cukup banyak bukti, yang terus bertambah, yang menunjukkan adanya bagian kecil namun substansial dari populasi berbagai Negara yang tidak “cocok” dengan stereotip cultural dominan negara mereka (Triandis, 1992).

Dalam pengertian ini budaya merupakan suatu konstruk individual-psikologis sekaligus konstruk social-makro. Artinya, sampai batas tertentu, budaya ada di dalam setiap dan masing-masing diri kita secara individual sekaligus ada sebagai sebuah konstruk social-global. Perbedaan individual dalam budaya bisa diamati pada orang-orang dari suatu budaya sampai batas dimana mereka mengadopsi dan terlibat dalam sikap, nilai, keyakinan dan perilaku-perilaku yang berdasarkan consensus/ kesepakatan, membentuk budaya mereka. Bila anda bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan perilaku-perilaku tertentu, maka budaya tersebut hadir dalam diri anda; bila anda tidak memiliki nilai atau perilaku-perilaku tersebut, maka anda tidak termasuk dalam budaya itu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline