Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Rumah Kita dan DP 0%

Diperbarui: 16 Oktober 2017   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih dilantik. Ucapan selamat dan karangan bunga dari berbagai instansi sudah mulai berdatangan dan karangan bunga ucapan terima kasih untuk gubernur sebelumnya sudah dibersihkan. Terpampang jelas nama instansi, organisasi ataupun perorangan di bawah ucapan selamat yang begitu besar itu, apalagi kalo di shot and publish sama media. Pasti seneng pisan deh yang ngirim, hehe. 

Di lain pihak dalam situasi tersebut, pasti ada juga yang berpikir, "ah itu mah anu, biasa biar kelihatan pas pilkada kemaren mereka mendukung, eh padahal nikung". Hihihi... Pihak seperti ini biasanya tipe orang yang selalu punya aura negatif dalam berpikir. Semoga tidak dalam bertindak, Amin. Tetapi, bukan itu yang akan saya bahas. Nanti salah ketik, nanti kena lapor, hehe.. plus saya bukan orang Jakarte pula.

Okelah, kita mulai dari kampanye. Semenjak beberapa bulan  ke belakang ketika mendengar janji kampanye para beliau, ingin rasanya saya pindah ke Jakarta. Apalagi terkait DP 0%. Karena kita semua tahu bahwa setelah sandang terpenuhi maka selanjutnya papan yang dibutuhkan manusia harus terpenuhi juga. Sudah sifat dasar manusia, Iya kan?

Para pembaca yang budiman, kenapa saya mengaitkan antara Indonesia Rumah Kita dengan DP 0%. Indonesia sebagai rumah bagi rakyatnya tapi rakyat susah setengah mati punya rumahnya sendiri. Bahkan ketika pemerintah menggaungkan program sejuta rumah untuk rakyat. Kita wajib bertanya, rumah untuk rakyat yang mana?. Toh pada akhirnya di beberapa daerah terindikasi banyak rumah yang tidak tepat sasaran (sumber : kompas).

Sekarang di Jakarta melalui Gubernur baru mencanangkan program rumah dengan DP 0%. Saya sangat setuju walau menurut beberapa pendapat sangat mustahil untuk deralisasikan. Tapi, mau terealisasi atau tidak tergantung para bapak yang berkepentingan didalamnya. Dan satu hal lagi, semoga program-program yang memang benar-benar untuk rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia yang seharusnya, bukan rakyat yang berinvestasi untuk dirinya.

Buatlah rakyat seperti kami bangga dan percaya bahwa ungkapan "Indonesia rumah kita" benar adanya. Bukan mimpi, bukan khayalan, dan bukan angan-angan. Yakinkan kami, bahwa kami memang sedang tinggal di negeri kami sendiri.

Salam untuk warga Jakarta, kita Indonesia, rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline