Lihat ke Halaman Asli

Umiyamuh

Seorang Penulis

Bell dan Rossie: 1 | Sang Pelaut

Diperbarui: 18 Juli 2024   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dibuat di Canva

"Selamat pagi, Bell. Apa kau sudah dengar ada kapal besar bersandar di dermaga?"

Perempuan yang di sapa Bell itu menguap. Matahari sudah mulai meninggi tapi dia belum juga bangun dari tempat tidurnya. 

"Kau terdengar sangat bersemangat, Rossie? Apa kau baru saja bertemu dengan seseorang dari kapal itu?" Goda Bell pada kembarannya,  Rossie. Pipi Rossie tampak memerah. Tebakan Bell tidak meleset. "Aku harap dia lelaki yang baik."

"Aku tahu, kau tidak perlu khawatir padaku, Bell."

"Ayah akan memukul bokongmu 10 kali jika kau berbuat aneh-aneh lagi. Aah, bukan 10 tapi aku harap 100 kali saja."

"Jika itu terjadi, aku akan membuat kau yang mendapat hukuman itu untukku, Bell."

"Keterlaluan," ucap Bell kesal. 

Isabell dan Rossie merupakan gadis kembar yang sangat identik. Keduanya adalah Putri seorang Baro kaya raya dari sebuah pulau yang cukup terpencil dari pusat kota kerajaan. Pulau tempat mereka tinggal jarang disinggahi kapal besar. Jadi jika ada kapal besar yang singgah,  seisi pulau akan ramai dan tidak jarang mereka akan berbondong-bondong melihat kapal itu dan apa saja yang mereka bawa.

"Langkahmu terlalu cepat, Rossie," ucap Bell yang terengah-engah ketika mengejar Rossie. Gaun yang dia kenakan hari ini cukup berat untuk menyulitkan dirinya.

"Kau yang terlalu lamban, Bell. Lihat itu," tunjuk Rossie pada seseorang di atas kapal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline