Lihat ke Halaman Asli

Umiyamuh

Seorang Penulis

Hor Huk

Diperbarui: 23 November 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi 

Malam itu hujan turun. Tidak deras tapi serasa begitu lama. Tidak ada angin yang berembus, tidak ada pula kilat yang terlihat. Malam yang biasa, hanya saja hujan. Malam itu Deni dan Arpin tengah duduk di teras rumah. Seperti biasa keduanya tengah bermain gitar dan bernyanyi.

"Pin, enakan dikit dong main gitarnya!"

Arpin hanya melirik sambil terus memainkan jemarinya. Deni yang hari itu hanya ingin bernyanyi, mendengus kesal. Petikan gitar Arpin sungguh payah. 

"Apa perasaanku saja, atau kau juga sama." Arpin melihat sekeliling yang gelap dan sepi.  "Malam ini kaya nggak beda aja," ucapnya sambil mengusap tengkuk

Deni tertawa geli. "Yang berbeda dari malam ini cuma gerimis dan kita cuma berdua.  Lagian si Gilang ke mana, sih?"

Arpin mengedikkan bahu. "Entahlah. Mungkin---"

Hoorrr ... Hoorr...Horrr ...

Sebuah suara yang seperti mengetarkan bumi itu mengagetkan keduanya.

"Pin, suara apa, itu?" Deni mencengkeran baju Arpin. 

"Ssstt! Diem." Arpin menaruh telunjuknya di depan bibir. Mengisyaratkan agar Deni diam saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline