Lihat ke Halaman Asli

Umiyamuh

Seorang Penulis

Luka Batin Melati

Diperbarui: 21 Oktober 2023   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi 

Sebut saja dia 'Melati'. Gadis lagu dengan paras menawan,  kaki jenjang dan berkulit sawo matang. Usianya belum genap 15 tahun saat dia menikah. Ya, dia sudah menikah. Pada masa itu perempuan dikatakan layak menikah adalah ketika sudah terlihat berbadan besar. Umur tidak jadi patokan. Tidak ada yang menikah setelah usia 20. Pada usia 20 anak mereka mungkin sudah dua atau tiga. Miris memang.

Budaya patriaki masih sangat kental pada masa itu. Di mana lelaki mempunyai kuasa tertinggi baik di dalam ataupun di dalam rumah. Melati hanya sebuah pajangan. Istri yang hanya melakukan tugasnya di rumah saja. Mengurus dapur, sumur dan tentunya kasur. Melati perempuan yang sangat patuh dan taat terhadap orang tua dan tentunya suaminya. 

Hari itu Melati memergoki sang suami yaitu Jaka, tengah menerima sejumlah uang dari seseorang. Melati tidak sengaja keluar rumah. Hari itu matahari sudah bersembunyi langit menggelap dan suasana sunyi. 

"Siapa, Mas?" tanya Melati ketika suaminya memasuki rumah.

"Kamu tidak perlu tahu." Jaka mengambil sarungnya lalu pergi meninggalkan Melati. Ini sudah kesekian kalinya Melati melihat Jaka menerima sejumlah uang dari seseorang. Dan dia juga sebenarnya sudah tahu uang apa itu. Tapi perempuan itu hanya diam menunggu sang suami mengatakan. Hingga tengah malam Jaka baru pulang dan menghampiri Melati yang belum tidur.  Matanya enggan terpejam mengingat suaminya yang tidak pernah terbuka terhadapnya.

"Kamu bilang apa ke Bapak dan Ibu?" Jaka menatap Melati tajam.

Melati mengerutkan dahi. "Apa maksudmu, Mas?"

"Kamu tidak perlu mengatakan apapun yang terjadi di rumah ini kepada siapapun, Dek."

"Asal Mas tahu, aku nggak pernah bercerita apapun ke orang tuaku," tegas Melati. 

"Orang-orang di luar mengejekku. Mereka mengatakan bahwa aku orang pelit dan itu orang tuamu yang bilang."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline