Lihat ke Halaman Asli

Umiyamuh

Seorang Penulis

Jika Aku Bertemu Denganmu, Lagi

Diperbarui: 3 Oktober 2023   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi 

Bagian 1 

Saat terakhir kita bertemu, aku masih 23 tahun. Apa kau melihatku sebagai perempuan yang cantik? Aku mencintaimu, entah mengapa aku begitu saja langsung menempatkanmu di dalam hatiku. Kau begitu lucu saat pertama bertemu, aku memang tidak tahu apa kau sudah ada yang punya atau belum. Tapi tangan ini menyambutmu dengan senang hati.

"Siapa namamu?" tanyaku padamu hari itu. Tapi kau hanya menatapku. Kau manis sekali. Dan hari-hari berlalu begitu saja. Kau setiap hari datang ke tempatku tinggal. Hingga akhirnya kita tinggal bersama. Ada tempat khusus di hatiku hanya untukmu. Sungguh kau manis sekali, aku selalu meleleh setiap kali melihatmu. Tapi hari itu, aku yang baru saja pulang kampung tidak dapat menemukanmu di mana pun. Aku kehilanganmu. Setiap sore aku melihat teras rumah berharap kau ada di sana, mengeong memanggilku untuk membukakan pintu. Tapi berkali-kali aku melihat luar, kau tidak pernah datang. Hingga akhirnya aku harus bilang, "Selamat Tinggal." 

Jika aku bertemu lagi denganmu, Ipus, aku ingin bilang terima kasih. Sudah menemani aku dan suamiku. Kita tidak membencimu hanya karena kau memecahkan gelas atau menjatuhkan ricecooker. Kau begitu lucu. Terkadang aku membayangkan apa yang kau katakan setiap kali aku curhat kepadamu, kau hanya mengeong saja. Aku tidak tahu kau menganggapku apa, entah budak, majikan atau bagian dari keluargamu. Tapi aku berterima kasih, karena banyak hal yang aku alami bersamamu. 

Setiap aku akan pergi hatiku selalu berat bahkan untuk mengucap, "Sampai ketemu lagi," karena aku juga ragu apa kita akan bertemu lagi atau tidak. Jadi aku hanya mengucap salam perpisahan. Jika kau tanya apa aku rindu? Tentu saja aku rindu. Sekalipun kau berisik kau juga galak, tapi kau lucu.

Ada hari di mana orang-orang menyuruhku untuk membuangmu. "Lho, kenapa?" Aku tersenyum dengan alasan mereka. Tentu itu karena mereka menyayangiku, tapi aku tidak setuju dengan pemikiran mereka.

"Jangan pelihara kucing, nanti jadi sulit hamil," begitu kata mereka. Tapi aku memang bebal. Aku cukup kesepian tanpa kucing, tapi mereka tidak pernah tahu. Bukan kucing yang membuat orang sulit hamil, karena memang belum waktunya saja. Jadi jangan salahkan siapapun.  Lagian cepat lambatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Aku ingin  meminta maaf juga padamu, Pus, bukan karena kau, aku tidak kunjung hamil karena belum waktunya saja. Maafkan mereka, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline