Lihat ke Halaman Asli

Umiyamuh

Seorang Penulis

Winter Lily: Kisah Sang Kakek (Bagian 28)

Diperbarui: 10 Agustus 2023   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi 

"Hari itu adalah penobatan Ratu pertama Gradiana. Aku yang masih remaja belasan tahun ingin sekali ke ibu kota. Aku datang bersama ayahku dari seberang. Bayangan ku ibu kota akan sangat ramai dengan pesta dan orang-orang datang dari berbagai penjuru negeri untuk menyambut pemimpin baru mereka. Ternyata pikiran ku salah. Ibu kota lengang. Yang masih hidup bersembunyi dan yang yang mati tergeletak begitu saja di jalanan, 

"Aku berjalan mengekor ayahku. Sebelum akhirnya kita berdua ditarik oleh salah seorang penduduk di sana untuk bersembunyi. Ternyata baru saja terjadi pemberontakan malam tadi. Ratu yang akan dilantik itu juga tewas. Begitu juga dengan semua keluarga dan keturunannya yang berambut perak."

"Siapa pelakunya?" 

"Ssstt...! Diam aku masih bercerita! Jangan menyela!" Kakek tua mengomel."Biar lanjutkan dulu ceritanya---Pelakunya tidak lain adalah saudara kembar dari Ayah sang calon ratu. Atau pamannya, bersama para penyihir dari barat. Mereka menyebut jika hanya keturunan berambut emas saja yang akan  mendapatkan takhta. 

"Aku tidak percaya dengan ucapan orang itu. Begitu juga ayahku. Namun setelah satu bulan kami di Kaspia---Raja baru dilantik. Seorang pria berambut emas. Dan yang lebih mengerikan, semua orang berambut perak mendadak hilang. Kabarnya mereka jadi bahan penelitian para penyihir."

"Apa raja berambut emas itu Raja Gabriel I?"

Kakek itu mengangguk. "Mungkin sejarah yang anak-anak sekarang pelajari mengenai kejadian sebelum Gabriel naik takhta banyak yang tidak benar. Dasa manusia-manusia sampah!" ucap Kakek tua sambil memegang dagunya. 

"Tahun pertama kalender Gradiana di hitung sejak Grastle dan Carperia bergabung. Saat itu Raja Gabriel III yang memimpin. Bukankah itu artinya usia Kakek lebih dari 250 tahun? Bagaimana bisa Kakek hidup selama itu. Lalu Kakek juga belum bercerita bagaimana bisa ada di dalam gua ini."  

"Apa kau lupa untuk tidak menggangu ku bercerita?"

"Salah sendiri tiba-tiba diam." Nath mengerutu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline