Yuri sangat menyukai rambut panjang. Tidak peduli ikal atau lurus, setiap orang yang berambut panjang akan dikaguminya. Dia selalu membayangkan rambutnya panjang terurai atau memakai jepit rambut yang lucu. Ketika berjalan rambutnya akan bergerak kesana-kemari mengikuti langkah kakinya. Gadis itu pernah suatu kali mempunyai rambut panjang, saat itu usianya 10 tahun.
Namun setelah ibunya meninggal, Yuri mencukurnya. Rambut panjang hanya akan menyulitkan Yuri saat akan ke sekolah. Menyisir dan mengikatnya akan memakan waktunya yang berharga. Rambut panjang juga membutuhkan sampo yang lebih banyak, air yang lebih banyak pula saat mencucinya. Yuri memangkas rambutnya hingga lebih tinggi dari leher, tapi lebih rendah dari telinganya. Seperti itu sampai dewasa.
Pagi ini Julia tengah duduk di kursi pendek menatap bayangan wajahnya di cermin. Gadis itu tengah menikmati kehidupannya sebagai Tuan Putri. Rambutnya yang pirang pucat itu tengah di keringkan. Aroma anggur menguap di setiap senti udara di kamarnya. Baru saja tubuhnya dibersihkan, mandi dengan layak dengan air hangat yang memabukkan. Sungguh gadis itu telah lupa jika dia pernah hidup sengsara sebagai Yuri.
"Apa Anda suka wangi anggur yang saya pilih, Yang Mulia?" tanya Elle.
"Ya, Aku menyukainya, Elle." Julia memejamkan matanya. Dia masih sangat mengantuk. Tidur pulas yang diharapkan belum didapatkannya sejak gelar sebagai Tuan Putri diembannya.
"Anda pasti lelah sekali. Hari ini jadwal Anda adalah bertemu dengan Duke Crimson. Beliau sudah beberapa hari lalu mengirim surat permintaan menemui Anda," ucap Elle mengingatkan.
"Apa aku harus menemuinya, Elle? Aku tidak suka kalau harus bertemu dengan tunangan adikku."
"Yang Mulia Raja telah menyerahkan tugas mengawasi berbagai bidang perekonomian kerajaan kepada Anda. Saya yakin kalau Tuan Duke ingin bertemu Anda karena hal itu."
Rambut panjang Julia telah tertata rapi. Elle membuat rambut itu terurai dengan sebagian terikat, terkait cantik dengan hiasan bunga di tiap celahnya. Gaun panjang berwarna lilac dipilihnya, di sempurnakan dengan coat berwarna senada dan sarung tangan panjang hingga lengan. Lagi-lagi aroma anggur yang manis dan memabukkan menempel di tubuh Julia. Wewangian yang hanya dimiliki oleh kalangan bangsawan itu terlalu banyak Elle hamburkan pada gaun lilac Julia.
"Maaf Yang Mulia, Tuan Duke Crimson telah menunggu Anda di beranda Timur," ucap salah seorang pelayan dari balik pintu setelah kaki jenjang Julia melangkah sejengkal dari pintu kamarnya.