"Ayah!" ucap Nath.
"Ada hal penting apa?"
Bibir Nath bergetar. Udara dingin benar-benar telah merasuk ke dalam tubuh hingga tulangnya seperti akan membeku. Alex menghampiri Nath dan menyentuh pipi gadis itu. Sedingin es.
"Maaf! Ayah sedang mengurangi pelindung di kastil ini karena perang di perbatasan akhir-akhir ini."
Nath hanya diam. Jawaban itu lebih dari cukup dari pertanyaan yang sudah ia susun namun belum sempat ia tanyakan.
"Duduklah dekat perapian, kau putar mana elemen api mu di tangan. Kau akan segera menghangat!"
"Tapi---" Nath menatap Alex ragu. "Bagaimana dengan rakyat di luar sana? Pasti sangat kedinginan," ucapnya dengan suara lirih.
"Kau tidak perlu khawatir. Mereka sudah diungsikan. Karena mungkin saja pasukan negara lawan juga akan memasuki wilayah Carperia---bukan hanya di perbatasan."
"Apa kerajaan tidak akan membantu kita?"
Alex menghela napas. "Siapa yang bisa berperang di Carperia yang semakin mendingin?"