Bagaimana pernikahan impianmu? Apakah dengan seseorang yang sangat kau cintai atau yang mencintaimu? Mana yang lebih baik?
Di antara kita pasti ada yang pernah berpikir---kalau menikah dengan seseorang yang kita cintai adalah yang terbaik. Yakin? Jangan buru-buru! Karena kita mencintainya saja bukan modal yang cukup untuk sebuah pernikahan.
Dan dicintai juga tidak bisa jadi jaminan. Sebuah pernikahan haruslah saling mencintai; dengan begitu saling mendukung dan menguatkan jadi hal yang mudah.
Menikah bukan artinya masalah selesai. Karena kenyataannya dengan menikah masalah baru terus muncul---hanya saja, kali ini kau tidak sendiri.
Sebuah pernikahan impian? Bagaimana, apa yang kau mimpikan? Apa sajakah itu? Apa gaun yang cantik? Gedung yang besar atau sebuah pesta pernikahan mewah di luar ruangan dengan suara debur ombak dan senja? Semua mimpi itu sah-sah saja, kita punya kuasa atas mimpi yang kita rangkai. Tapi cukuplah kita tidak perlu memaksakan apa yang tidak sanggup kita gapai.
Karena yang terpenting dari sebuah pernikahan adalah hari-hari setelah pesta itu selesai. Bukan hanya status saja yang berubah. Dari single jadi mempunyai pasangan. Tapi hari-hari yang terlewati juga banyak berubah.
Setelah dewasa dan menikah, aku berpikir bahwa yang membuat sebuah pernikahan langgeng itu tidak hanya sekadar cinta kasih sayang. Tapi, keduanya harus saling tahan dengan kelakuan masing-masing. Coba pikirkan lagi, apa modal cinta saja cukup untuk dua orang hidup bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H