Lihat ke Halaman Asli

Umi Sakdiyah Sodwijo

Pengelana kata yang riang gembira

Semua Orang Akan Nyebong Pada Waktunya, Termasuk Fahri dan Sandiaga Uno

Diperbarui: 3 Oktober 2020   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandiaga Uno, www.detik.com

Benarlah kata netizen yang bilang bahwa 'semua orang akan nyebong pada waktunya'. Cebong adalah julukan warganet untuk para pendukung Jokowi - Ma'ruf, sedangkan kampret adalah julukan yang diberikan untuk para pendukung Prabowo - Sandi saat Pilpres 2019 lalu. Perseteruan dua kubu pendukung capres ini sempat memanas, bahkan ada yang masih berlanjut sampai sekarang.

Perseteruan sengit warganet pendukung kedua kubu ternyata berbanding terbalik dengan elit politik yang mereka dukung. Setelah paslon Jokowi - Ma'ruf terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, para pendukung kedua belah pihak disinyalir belum bisa move on dari perseteruan mereka. Bahkan, setelah Prabowo Subianto bergabung ke pemerintahan Jokowi dengan mengemban amanat sebagai Menteri Pertahanan, perang medsos antar kedua belah pihak tak bisa berhenti begitu saja.

Permusuhan politik saat Pilpres 2019 terbukti telah dilupakan oleh para elit politik. Di musim Pilkada serentak 2020 ini, mereka saling bergandeng tangan satu sama lain untuk saling dukung paslon usungan masing-masing. Berita terbaru yang sempat trending topik di Twitter, Fahri Hamzah dan Anis Matta, pendiri Partai Gelora (sempalan PKS, pendukung kubu Prabowo - Sandi) menyatakan diri akan mendukung Bobby di Pilkada Medan dan Gibran di Pilkada Solo. Gibran dan Bobby adalah anak dan menantu Jokowi, musuh politik mereka pada Pilpres 2019.

Menyusul Fahri dan Anis, kabar mengejutkan datang dari Sandiaga Uno, mantan cawapres 2019 yang merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Mantan cawapres tampan idola emak-emak ini didapuk sebagai angota Timses pemenangan Bobby di Pilkada Medan. Wah-wah, nggak kebayang bagaimana reaksi para pendukungnya, apakah mereka akan dengan setia mengikuti langkah Sandi?

Menurut Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, keputusan Sandi masuk tim Bobby Nasution karena perintah partai. Sandiaga Uno disebut amat menghormati setiap keputusan partai untuknya. "Itu satu bentuk ketaatan kepada keputusan partai. Istilahnya sami'na wa atho'na, kami dengar dan kami patuh apa yang menjadi keputusan," kata Habiburokhman.

Memang dalam politik, tak ada kawan dan lawan abadi, yang ada adalah kepentingan abadi. Para elit politik, termasuk Fahri, Anis dan Sandi dengan cepat melupakan perseteruan politik mereka demi sebuah kepentingan yang lebih besar, entah kepentingan partai ataupun kepentingan bangsa. Jika memang untuk kepentingan bangsa, tentu para pendukung mereka harus mengikuti untuk segera move on, melupakan perseteruan cebong kampret demi persatuan dan kesatuan Indonesia.

Jika para pemimpin 'kampret' bisa 'nyebong' pada waktunya, kenapa kita yang di akar rumput, para warganet yang budiman tak mengikuti jejak mereka? Mari lupakan perseteruan cebong dan kampret, berjabat tangan, bergandengan, melupakan permusuhan politik demi kerukunan dan kedamaian negeri ini. Jangan mau terbujuk oleh para elit politik yang mempunyai hobi mengail di air keruh, mengeluarkan statemen nggak jelas yang memicu konflik horisontal, terutama di kalangan warganet.

Mari menjadi netizen yang cerdas, yang bisa melihat dinamika politik dengan santuy sambil ngopi bersama, tak peduli apapun pandangan politikinya.

Salam santuy, uss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline