Air mata perlahan terasa
Ku usap dengan kain berajut cinta
Namun hati tetap berkata
Tetap pada pendirian itu saja
Lelah memang sudah biasa
Tapi kali ini benar- benar menyiksa
Gelap pikiran tiada cahaya
Kecuali segaris cahaya cinta
Ku haturkan selembar doa
PadaMu wahai Sang Maha Cinta
Bukalah hati nurani hamba
Untuk selalu ridlo dan menerima
Pilihan jalanMu yang ada
Itulah yang terbaik dari segalanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H