Lihat ke Halaman Asli

Umi NurBaity

Penulis serabutan

Tanah Rindu Perantau

Diperbarui: 12 Mei 2021   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diunduh dari liputan6.com

Pandemi lagi-lagi makin ngablu
Menyantap rindu yang ditawan dua lebaran
Seolah tiada sempat ambil cuti barang sebentar

Aku menatap gamang
Jalan tol, layang, setapak, trotoar dipadati pengendara
Pada hiruk pikuk desing kendaraan
Mendamba sesak tersengal-sengal karbondioksida
Dan lengking klakson terus bersahutan
Ikuti intruksi rambu-rambu

Aku dengar atasan melarang mudik
Sampai-sampai pemudik disuruh bolak-balik
Menegahi aturan protokol
Kerap kali buat hati makin dongkol

Pasal-pasal tertib diotak-atik
Dibuatnya kita tiada berkutik
Saat celengan rindu diatur sebagai tandu
Sedang layar gawai dibuat semacam candu

Sungguh kita telah dijajah di sini
Tiap-tiap rindu berkalang  tanah perantau
Sewarna guguran kamboja dari tangkai dahan peziarah

Sukoharjo, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline