Lihat ke Halaman Asli

Umi NurBaity

Penulis serabutan

Sepenggal Memori di Ujung Tahun

Diperbarui: 1 Januari 2021   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diunduh dari freepik.com 


Kesepian selalu mengundangku masuk dalam hening malamSeperti ketabahan sebuah pena yang membuat untaian huruf-huruf berkerumun dan tak berhenti berpesta
Sebagai kalimat yang tak pernah ingkar mengakhiri beberapa bait kenangan yang menghampar pada berlembar pikiran yang terbujur di seberang bangku kayu

Lalu mata pena bergerak melukis sepasang merpati yang bertengger  di reranting pohon waru
Konon pohon itu menumbuhkan benih-benih asmara sejoli yang membentuk cinta dari garis lengkung dua hati
Dari kesetiaan yang kekal menjaga palung kasmaran sebagai sabda

Dan di balik tirai jendela kamar, gema suara jangkrik memecah lamun menjadi buah pikiran bagi bait-bait puisi pendek yang setia mengiringi denting hujan yang turun
Membenturkan tubuhnya pada jendela kayu lenggang terbuka
Mempersilahkan angin malam memeluk tubuhku
Dan bertugas menjaga rapat ketabahan  

Desember akhir kali ini hujan selalu datang tanpa aba-aba
Dan memeluk tubuhku erat hingga segala kegundahan larut sebagai bunga tidur
Bertumbuh dari tanah ladang mimpi yang subur
Menyemaikan benih-benih harapan kecil yang bertunas menjadi awal hari baru

Sukoharjo, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline