Menurut Bambang Sujiono, dalam bukunya yang berjudul Metode Pengembangan Fisik (2010:1.3) bahwa motorik adalah suatu gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang di kontrol otak. Jadi otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Motorik halus adalah gerakan yang mengunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito (2007) keterampilan motorik halus yang paling utama adalah :
1. Pada saat anak usia 3 tahun
Kemampuan gerak halus anak belum berada dari kemampuan gerak halus anak bayi.
2. Pada usia 4 tahun
Koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat, bahkan cenderung sempurna.
3. Pada usia 5 tahun
Koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.
4. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun
Ia belajar bagaimana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil.