1.Pada fase empati yang saya dapatkan dengan cara melakukan wawancara dan observasi, dengan begitu saya bisa mengetahui secara langsung apa yang sebenarnya peserta didik lihat dan rasakan. Dalam prosesnya saya mencoba merasakan apa yang peserta didik rasakan dan mengaitkan dengan pengalaman yang pernah saya alami, saya mencoba berempati kepada peserta yang memiliki permasalahan belajar dan krisis motivasi. Agar mereka tidak mengalami apa yang saya rasakan, saya ingin mereka sukses dan selalu bersemangt dalam belajar. Jangan selalu berfokus dengan nilai tetapi semangat belajar akan merubah cara berfikir serta peluang-peluang yang nantinya hadir kepada mereka.
2.Hal baru yang saya dapatkan adalah kita harus melakukan wawancara secara mendalam jika ingin mendapatkan informasi yang valid, bahwasannya sebagai guru tidak hanya bicara, tetapi juga mendengarkan apa yang peserta didik rasakan serta butuhkan, memahami sikap dan kemampuannya yang tidak seperti yang lain karena selalu ada penyebab akan keterbatasannya mereka, selalu berfikir positif dan tidak menyalahkan mereka dan tidak memberikan lebel lebel negatif, yang akan berdampak buruk kepada mereka.
3.Sebagai Pendidik, pengetahuan adalah kebutuhan yang penting maka ketika saya berkuliah atau belajar sesuatu yang baru maka saya akan bersemangat, apalagi mendapatkan informasi terbaru mengenai pendidikan serta hal baru yang harus kita kusai, ketika menemukan solusi dalam persoalan pendidikan itu juga hal yang membuat saya bersemangat apalagi ketika kita diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat itu momen yang paling bersemangat bagi saya.
4.Yang membuat saya malas untuk berproses adalah ketika apa yang saya yakini ternyata tidak sesuai, serta jika kondisi dan waktu tidak memungkinkan, maka ini merupakan salah satu penghambat saya.
5. Tentu saja , saya merasa memiliki wawasan baru dan ide-ide baru yang nantinya akan saya terapkan ketika saya sudah terjun di dunia pendidikan, ternyata kita penting memiliki sifat empati agar memudahkan kita memahami kebutuhan peserta didik dan mendesaign pembelajaran yang sesuai kebutuhan mereka, serta sebagai empatizer kita juga membutuhkan informasi yang valid agar tidak salah langkah yang nantinya akan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
6.Iya ada, mempelajari topik ini memberikan saya banyak pengetahuan dan pengalaman yang nantinya dapat saya terapkan di sekolah, seperti melakukan wawancara secara langsung peserta didik, mengamati pembelajaran di sekolah, merangkai pemahaman sehingga menemukan keterkaitan dan extreme kiri,extreme kanan.
7.Harapan saya , semoga saya dapat menjadi guru seperti ki hajar dewantara, ibu kartini yang akan menjadi pelita untuk peserta didik, serta saya harap selama menjadi guru tidak menyakiti peserta didik sehingga membuat mereka down, maka saya akan mencoba menumbuhkan rasa empati di dalam diri saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H