Lihat ke Halaman Asli

Umi Melanie Putri

Mahasiswa S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tugas Menulis 2: Teks Deskripsi Impresionistis Picco si Kucing

Diperbarui: 15 Maret 2023   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya memiliki hewan peliharaan yang bernama Picco, ia adalah seekor kucing yang berjenis kelamin betina. Picco memiliki bulu berwarna coklat muda dengan motif totol-totol seperti harimau. Saya bertemu dengan Picco pada tahun 2020, ia saya temukan di depan rumah saya, tepatnya di dekat pohon. Saya merawatnya dari kecil hingga saat ini.

Kini Picco memiliki dua anak yang masih hidup hingga saat ini. Kedua dari mereka memiliki bulu yang berwarna dan bermotif sama persis seperti induknya. Keluarga saya sering memanggil kedua anak Picco dengan nama Abang dan Adik. Kami memanggil seperti itu karena Picco melahirkan mereka berbeda waktu, dan kebetulan anak pertamanya berjenis kelamin jantan.

Ketika Picco datang kerumah kami, kami merasa sangat senang karena Picco adalah kucing yang sangat menyenangkan dan sangat hiperaktif. Namun kini, Picco telah beranjak dewasa dan sedang hamil lagi. Picco tidak mau disentuh sedikitpun dan lebih banyak memilih waktu untuk sendiri di luar rumah.

Tetapi karena Picco telah melahirkan dua orang anak yaitu Abang dan Adik, kami sekeluarga tidak merasakan kesepian sedikitpun karena anak-anak Picco sangatlah lucu dan hiperaktif seperti induknya.
Mainan kesukaan kedua anak Picco adalah lidi yang panjang, mereka tidak akan menolak bercanda jika diberi lidi seperti itu.

Mereka berdua diberi makan sehari dua kali ketika pagi sebelum saya berangkat kuliah, dan sore menjelang magrib. Makanan kesukaannya adalah whiskas ikan tuna basah.

Terkadang Picco marah ketika anak-anaknya berada di sekitarnya, mungkin hal tersebut terjadi karena Picco sedang hamil dan tidak mau sedikitpun disentuh. Picco tidak mau makan jika anak-anaknya berada di sekitarnya. Ketika Picco marah, maka bulunya akan berdiri dan ekornya pun berdiri.

Anak-anak Picco sering bermain di dapur rumah kami, mungkin itu juga karena mereka selalu merasa lapar dan tidak pernah kenyang.
Sejauh ini, baik Abang ataupun Adik, tidak pernah bertengkar satu sama lain. Justru mereka selalu bercanda dan sering membagi makanan satu sama lain. Mereka sangat lucu sebagai seekor kucing dan saling melengkapi sebagai saudara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline