Lihat ke Halaman Asli

umiliyaarfah amanda

seorang mahasiswa

Batu Flower Garden : Pemberdayaan Sosial Yang Jadi Wisata Kekinian

Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Mengunjungi tempat wisata adalah salah satu upaya untuk melepas penat dan menghilangkan lelah. Di Batu Malang, makin banyak menjamur tempat pariwisata yang sangat menarik. Mulai dari wisata air, satwa, hingga museum pun tidak ketinggalan. salah satu tempat wisata yang menarik di kota batu sendiri adalah Batu Flower Garden. Batu Flower Garden yang berada di desa oro-oro Ombo kota batu ini termasuk tempat wisata yang relatif baru karena baru hadir pada tahun 2016. Tempat wisata ini menjadi pelengkap dan wahana untuk menarik perhatian wisatawan yang mengunjungi Coban Rais. 

Sesuai dengan namanya, Batu Flower Garden menyajikan wisata berupa taman bunga yang berkonsep perbukitan. Wisata ini juga mengusung konsep gardu pandang dengan tujuan pengunjung dapat menikmati keindahan panorama Kota Batu dari ketinggian. Destinasi wisata ini berjarak 5m dari pusat Kota Batu dengan jarak tempuh sekitar 15 menit. Untuk mengakses tempat ini, pengunjung perlu berjalan kaki dari lokasi parkir melalui jalan setapak sejauh 300 m. Selain itu, pihak pengelola mengklaim tempat wisata ini sebagai "Wana Wisata Selfie". Berbagai spot foto dapat ditemukan di lokasi ini, seperti Flower Garden, Flower Fall, Hobbiton, I Love U, Tree House, Torii Yuki, Hammock Garden, Eskimo, Sky Bike dan Sky Swing. Setiap spot foto memiliki konsep yang berbeda dan unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Untuk harga tiket masuk, lokasi ini mematok harga 25.000. Namun harga tiket tersebut hanya berupa tiket masuk spot foto Flower Garden dan I Love U, tidak termasuk tiket untuk spot foto yang lainnya. Jika ingin menikmati seluruh spot foto, maka pengunjung harus mengeluarkan biaya sebesar 80.000.  Berikut beberapa spot untuk berfoto yang ada di BFG:

Dok. pribadi

Dok. pribadi

Dok. pribadi

Salah satu yang menarik dari Batu Flower Garden ini adalah sejarah perkembangannya. BFG ini pada awalnya hanya bagian dari Coban Rais yang kemudian dikembangkan melalui pemberdayaan yang dilakukan berbagai pihak, seperti Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), PERHUTANI, dan masyarakat. Bahkan, di area wisata BFG mulai dari pengelola hingga penjual merupakan masyarakat lokal Desa Oro-Oro Ombo, Batu. 

"Memang warga Desa sendiri, bahkan disini 90% lebih pekerja dan pengelola adalah warg asli Oro-Oro Ombo.  Tujuannya ya supaya perekonomian warga sekitar mengalami peningkatan", ujar Bapak Kusnan selaku manager Batu Flower Garden. Dalam perkembangan tempat wisata ini banyak tantangan yanag dihadapi, seperti harus bersaing dengan wisata lain apalagi Batu memang terkenal dengan sektor pariwisatanya. Namun, pembangunan dan usaha untuk mempercantik BFG akan terus dilakukan untuk menarik wisatawan dari berbagai daerah. Banyak karakteristik dan keunikan yang dimilik Batu Flower Garden ini, mulai dari keindahan alamnya hingga berbagai spot wisata untuk berfoto didalamnya. Nah, gausah ragu tunggu apalagi, Ayo ke Batu Flower Garden!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline