Lihat ke Halaman Asli

Umi Ida

Mahasiswa

Potensi Wisata Eksotis di Ujung Bogor

Diperbarui: 4 Maret 2020   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Umi Ida Rohmawati -Medan yang ditempuh saat menuju ke Goa Kupak di Kampung Cibentang, Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga pada Hari Sabtu (29/02)

Kecamatan Jasinga merupakan suatu wilayah di Kabupaten Bogor yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dan Banten. Salah satu Desa yang terletak di daerah perbatasan tersebut adalah Desa Wirajaya. Pada pertengahan tahun 2019 lalu sempat heboh ditemukan adanya goa yang berada di sekitar pegunungan wilayah Kampung Cibentang, Desa Wirajaya. Goa tersebut tidak sengaja ditemukan oleh salah seorang warga yang melewati area goa. Awalnya hanya dianggap lubang biasa yang tertutup oleh semak-semak, namun setelah ditelusuri lagi ternyata di dalam lubang tersebut terdapat ruangan yang luas dan genangan air.

"Awalnya itu pas pertengahan 2019 ada salah seorang warga yang memang biasanya melewatu jalan sekitar goa, namun tiba-tiba dia melihat sebuat lubang dan penasaran terus manggil temen-temennya untuk sama-sama nge-check", tutur Imam (36) selaku salah satu perangkat Desa Wirajaya.

Akses untuk menuju ke wilayah Goa Kupak ini cukup sulit untuk dilalui. Awal perjalanan dapat dilakukan dengan mengendarai sepeda motor dan melewati Perkebunan Kelapa Sawit di sepanjang kiri dan kanan jalan. 

Setelah itu melewati area perbukitan dengan jalan aspal sehingga harus berhati-hati saat hujan turun karena jalanan yang licin. Medan yang dilewati untuk menuju kesana adalah hutan dan perkebunan dengan jalan setapak tanah merah yang sukar dilewati oleh kendaraan bermotor ketika musim hujan sehingga dapat dilalui dengan berjalan kaki dan menitipkan kendaraan bermotor di daerah pemukiman warga.

Perjalanan yang ditempuh untuk mencapai Goa Kupak kurang lebih sekitar 45 menit dengan jarak tempuh sekitar 2,5 km dengan berjalan kaki. Namun dengan pemandangan di sepanjang perjalanan yang menyuguhkan pepohonan, hutan, dan perkebunan yang masih alami membuatnya sepadan. Disarankan sebelum melakukan perjalanan untuk menuju ke Goa Kupak ini menyiapkan air minum karena perjalanan yang cukup jauh dan menggunakan alas kaki yang sesuai dengan medan serta ditemani oleh warga yang sudah mengetahui jalan menuju Goa Kupak. Saat itu saya melalukan perjalanan dipandu oleh Bapak Imam dan beberapa warga desa serta dua orang sukarelawan yang sedang ditugaskan di Desa Wirajaya.

Dok. Umi Ida Rohmawati - Pintu masuk Goa Kupak di Kampung Cibentang Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga, Kaabupaten Bogor pada Hari Sabtu (29/02) 

Goa yang terletak di bawah sebuah batu besar ini diberi nama Goa Kupak yang memiliki lebar diameter 2 meter di pintu masuk goa. Bagian dalam goa sendiri ukuran luasnya sekitar 30 meter dan masih bisa mengalami pelebaran luas dengan melakukan penggalian lagi. Tinggi Goa Kupak ini bervariasi dari 10 meter hingga dapat mencapai 20 meter. Hal tersebut dikarenakan kontruksi dinding dan langit-langit goa yang memiliki cekungan-cekungan sehingga tunggi goa yang tidak rata.

Danau yang ditemukan dalam Goa Kupak ini awalnya menggenang sampai hampir mendekati pintu masuk goa, namun setelah itu genangan air danau tersebut ditimbun dan ditata oleh warga sekitar menggunakan tanah yang ada di sekitar goa. Air dari danau tersebut terasa sangat sejuk dan jernih saat di lihat menggunakan senter.

Keadaan di dalam goa yang gelap karena tidak ada penerangan apapun kecuali menggunakan senter. Kelelawar-kelelawar yang bergelantungan di langit-langit goa juga bersliweran. Langit goa yang lembab karena rembesan air dari atas batu terlihat mempunyai gradasi warna saat dilihat mulai dari pintu hinggu bagian dalam goa.

Goa Kupak ini masih belum ditemukan ujungnya karena masih bisa untuk ditelusuri dan di gali lagi. Bagian lubang yang masih tertutup oleh air danau dan tanah memungkinkan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut kedepannya. Pada saat musim hujan biasanya Goa Kupak ini air danaunya mengalami kesurutan dan sebaliknya saat musim kemarau air danau dapat mencapai hampir pintu goa.

"Sebenarnya goa ini masih belum ditemukan ujungnya karena ujung danaunya masih tertutup dan belum digali lagi untuk mengetahui ujungnya.", tutur Imam (36)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline