Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan, Kualitas atau Kuantitas?

Diperbarui: 19 Agustus 2016   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Umi Habibah

NIM : 1715161508

Prodi : Bimbingan dan Konseling

Angkatan : FIP 2016

PENDIDIKAN, KUALITAS ATAU KUANTITAS ?

Pendidikan merupakan bentuk dalam perkembangan seorang anak menjadi dewasa seperti yang mereka inginkan. Untuk mendapatkan pendidikan yang pantas untuk anak, kita harus berpikir ulang, sebenarnya bagaimana pendidikan yang ada di Indonesia ini ? Apakah sudah layak apabila anak kita sekolah dan menggunakan metode pendidikan yang seperti itu ?

Inilah yang perlu jadi sorotan utama dari pemerintah dalam membenahi dan menyusun metode pembelajaran yang sesuai untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan Indonesia. Bukan hanya dari segi kuantitasnya, melainkan tingkat kualitas pun patut diperhatikan agar negara bisa maju bersama dengan kuantitas dan mutu pendidikan yang gemilang.

Tercatat kualitas pendidikan Indonesia di Asia menempati posisi ke 17 dari 17 hasil Survey Political and Economic Risk Consultant (PERC), sedangkan data kuantitas pelajar di Indonesia saat ini mencapai 58 juta jiwa, hampir menyamai jumlah penduduk Inggris Raya. Hal tersebut tentu menjadi PR yang utama, dimana masih tidak seimbangnya kondisi pendidikan Indonesia dari segi kualitas dan kuantitasnya.

Walaupun telah mengalami berbagai fase perubahan kurikulum yang dibarengi dengan berbagai macam peraturan perundangan, masih saja kualitas pendidikan belum seperti yang diharapkan. Seperti yang kita ketahui bahwa kuantitas dari berbagai aspek pendidikan, mulai dari pengajar, pelajar, bahkan sampai sarana dan prasarana dari periode ke periode sudah semakin meningkat. Bahkan berbagai macam bentuk bantuan pemerintah agar partisipan dapat lebih mudah dalam mengakses dan mengenyam dunia pendidikan semakin menyebar ke seluruh nusantara.

Seperti kita tahu belakangan ini pemerintah membuat geger masyarakat dengan idenya mengenai School Full Day yang menimbulkan perhatian utama di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak ? Mungkin kita akan bertanya-tanya, apakah kebijakan itu akan menjamin kualitas dan mutu pendidikan di negeri ini akan membaik ataukah sebaliknya ? Apakah gagasan tersebut sesuai dengan kondisi pendidikan Indonesia saat ini ?

Tapi jika kita melihat ke belakang, pergantian kurikulum yang awalnya menimbulkan pro-kontra dari berbagai kalangan, saat ini semakin terlihat keberhasilannya. Kualitas pendidikan semakin membaik dari sebelumnya. Terwujud anak didik yang berkarakter bukan hanya sekedar pengetahuan tetapi juga budi pekertinya, keseimbangan softskill dan hardskill, guru yang lebih berkualitas dengan adanya sarana pendukung yang menunjang keberhasilan mutu pendidikan itu sendiri.

Bercermin dari kasus-kasus diatas, tentu kita akan berpikir bahwa untuk menyelaraskan antara kualitas dan kuantitas dalam pendidikan tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Dari pihak pemerintah sendiri juga diperlukan keputusan yang matang untuk menerapkan suatu kebijakan baru. Memperhatikan segala aspek, apakah kebijakan yang akan diambil sudah layak dan sesuai dengan kondisi pendidikan yang ada di negeri ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline