Semakin majunya teknologi membuat anak jarang berinterakasi secara langsung. Apalagi dengan semakin berkembangnya Game online membuat anak jarang untuk berinteraksi secara langsung.sekarang permainan tradisional mulai dilupakan padahal sebagian besar jenis permaianan tradisional dapat mengajarkan keterampilan fisik, stategi, pengulangan pola, dan kreativitas anak.
Maka dari itu PMM kelompok 89 gelombang 6 Universitas Muhammadiyah Malang mengajak anak-anak Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur. Untuk memainkan kembali permaianan tradisional yang mulai jarang dimainkan.
Kegiatan mengenalkan kembali permainan tradisional ini merupakan program kerja yang dibuat oleh Abdul Hasan Albana, M.Ilham Dwi Yulianto, Hafiz Maulana, Umi Citra Dewi, dan Ana Muslimah Faqih. Yang di bimbing oleh Dosen Pembimbing Abdurrohman Muzakki M,Pd. Sebagai kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa.
"Sebagai generasi yang tumbuh bersama permainan tradisional saya merasakan banyak manfaat dari memainkan permainan ini. Banyak permainan tradisional yang menutut kerja sama kelompok dan permainan strategi", ujar Abdul Hasan sebagai ketua PMM 89.
Mengenalkan permainan tradisional bisa juga dimulai dari keluarga. Permainan seperti dakron, petak umpet, atau congklak sehingga dapat mengurangi ketergantungan gadget terhadap anak serta dapat medekatkan anak dengan orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H