Lihat ke Halaman Asli

Umi Setyowati

Ibu rumah tangga

Mati Itu Pasti

Diperbarui: 1 Juni 2019   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Tribun News.

Ketika hamba Tuhan berpulang, kita melepas kepergiaannya dengan satu kesadaran bahwa suatu saat akan tiba giliran kita jua dipanggil ke haribaan-Nya.

Hanya soal waktu dan cara yang berbeda.Dalam keadaan sakit atau sehat jiwa raga. Dalam kondisi siap atau tidak, jika waktu itu tlah tiba, takkan tertunda  walau sekedip mata.

Yang hatus kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Sebanyak-banyaknya menabung amal. Bukan menumpuk harta benda semata 

Namun bila kita berharta, dapatlah itu menjadi salah satu cahaya penerang titian, bila darinya telah dimanfaatkan di jalan Tuhan.

Karena sejatinya apa dan berapa yang kita peroleh hanyalah sebentuk titipan untuk sebagian disalurkan kepada yang berhak atasnya.Menjadi tabungan amal manusia.

Dan hanya tabungan amal satu-satunya penyelamat dari siksa api neraka.

Janji Tuhan takkan diingkari, dan mati itu pasti.

***

Sekedar berbagi renungan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline