Lihat ke Halaman Asli

Umi Setyowati

Ibu rumah tangga

"Asa yang Tersisa" (26)

Diperbarui: 22 April 2016   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="wibsite Pemkab Bnyuwaangi"][/caption]

#tantangan100harimenulisnovelFC 

No. 84. Umi Setyowati. 

Bab. VI 

26 /

Dengan berakhirnya ritual larung sesaji, bukan berarti keramaian di Muncar tlah berakhir. 

Kami betempat,susah payah, berdesakan dengan ratusan orang yang memadati pantai, menyibak diantara mereka menuju jalan raya. 

Jalanan tampak macet, pengendara motor berjalan merayap di tengah jalan. Di kanan kiri, pejalan kaki pun demikian, mungkin kalau dilihat dari atas seperti semut, merayap menuju satu titik. 

Mendekati halaman TPI, terdengar suara kendang yang keras , gamelan dan angklung, alat musik dari bambu mengiringi tarian "Gandrung "inilah acara hiburannya. Setelah ritual larung sesaji usai. 

"Lak Syaf, kita nonton gandrung dulu, sambil istirahat minum, duuuh. . . panas sekali " kugandheng tangan Wulan meneduh di bawah tenda, yang tadi di pakai upacara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline