#tantagan100harimenulisnovelFC
No.84. Umi Setyowati.
Bab.II
6/
Santai sekali bapak mengemudikan vespa tuanya, Aku yang duduk manis di boncengan, memeluk pinggangnya sekedar berpegangan saja. Mataku mengamati sepanjang jalan, kadang terkagum - kagum melihat tingginya gedung yang tampak megah nan indah arsitektur bangunannya. Sungguh pintar insinyur yang merancangnya. Pikirku.
Jalan Raya Darmo, lurus memanjang dua jalur, pagar besi tinggi sebagai pembatas. Tersedia jembatan tinggi juga yang disediakan untuk orang menyeberang.
Berbelok ke kiri dan belok lagi ke kanan, bapak menghentikan vespanya di Jl.Tunjungan. Aku diam saja mengikuti langkahnya. Setelah vespa dititipkan di parkiran, bapak membimbibgku masuk ke Toko buku "Sari Agung " Waaah. ..asyik, batinku.
Luar biasa, besar sekali toko buku ini, penuh rak buku, yang memanjang dari depan hingga ke belakang tinggi sekali menurutku. Tapi di tengah -tengahnya ada rak yang lebih pendek.
"Pilihlah buku yang kamu mau " kata bapak, saat kami sampai di bagian agak ke dalam. Sepertinya buku untuk anak -anak di sini. Terlihat beberapa anak seusiaku sedang membolak -balik buku yang di pegangannya. Aku pun berbuat hal yang sama.
Satu dua buku kuperlihatkan kepada bapak dan bertanya apakah aku boleh minta di belikan buku tersebut ? Dilihat dan dibolak-balik dulu sebelum bapak bilang "ya , boleh "
Namun ketika aku menyodorkan sebuah novel, bapak melarangnya.Novel Dedy D Iskandar, aku pernah sekali membaca Novel yang di bawa pak Lekku di Banyuwangi. Aku suka karena novel ceritanya panjang. Kalau buku dongeng bukunya tipis, cepat habis membacanya.