Wanita dan uang, well rupa-rupanya dua hal ini seolah–olah tidak bisa terlepas ya dari stereotip masyarakat kita.
Apalagi saat kita sebagai wanita sudah menikah dan berumah tangga, pasti ada saja hal-hal yang membuat kita semua resah dan salah satu yang paling besar menyumbangkan keresahan itu adalah dalam hal keuangan.
Meskipun saat menikah sudah ada perjajian yang telah disepakati bersama pasangan bahwa kita bebas memilih untuk tetap bekerja atau stay di rumah.
Namun, terkadang hidup tidak selalu pro dengan maksud dan keinginan kita, ada saja yang membuat hal-hal yang tadinya sudah kita rencanakan dengan matang eh harus berubah di tengah jalan sehingga keputusan pun harus dibuat demi kebaikan bersama.
Tidak jauh-jauh dalam hal keuangan pun juga demikian, kita sudah merencanakan jauh-jauh hari budgeting dan lain-lainnya.
Ibaratnya kita sudah bisa mengontrol diri kita sendiri, eh faktor di luar diri justru biasanya yang menjadi tantangan, entah dari pasnagan sendiri, teman, kerabat, keluarga besar, rasanya ada saja celah-celah yang membuat skema dan rencana tabungan masa depan keluarga kecil kita kembali terusik.
Hal ini akan semakin membuat tidak nyaman saat posisi wanita bukan sebagai pencari nafkah utama atau dalam posisi bisa aktif menghasilkan uang sendiri.
Oleh karena itu, tentunya kita juga tidak bisa seratus persen membuat keputusan secara sepihak terkait pengelolaan keuangan karena harus dibicarakan bersama dengan pasangan dan mereka juga berhak tau saat sudah berkeluarga.
Hal terberat saat mengatur keuangan keluarga adalah bedanya visi dan misi serta cara pandang terhadap uang yang kerapkali menjadikan hal ini sebagai sumber konflik.
Apalagi bila sumber income hanya dari salah satu pihak saja karena akan sangat sulit bagi pihak yang tidak menghasilkan untuk bisa mempunyai keleluasaan dalam mengatur dan memutuskan in out cashflow.
Hal ini hanya bisa dilakukan dengan komunikasi dan kompromi antar kedua belah pihak, pihak yang menghasilkan income tidak boleh serta merta merasa berkuasa dan bebas dalam memperlakukan uang keluarga .