Membicarakan tentang dunia pernikahan memang tidak akan pernah ada habisnya, ada saja hal-hal yang membuat kita terkaget- kaget, bingung, sedih, senang dan macam-macam ekspresi perasaan yang datang silih berganti.
Saat pernikahan sudah memasuki usai yang sudah tidak bisa dibilang pengantin baru lagi, terkadang muncul perasaan hambar atau monoton.
Pagi hari diawali dengan rutinitas pagi selayaknya setiap rumah tangga, para suami pergi bekerja, para istri kembali berbenah rumah setelah mengantar kepergian suami atau mungkin keduanya sama-sama bekerja sehingga dari pagi sampai malam hari masin- masing akan disibukkan dengan kegiatannya.
Malam hari adalah waktu di mana pasangan suami istri kembali ke kehidupan rumah tangga mereka.
Suami yang pulang dari bekerja berharap segera pulang ke rumah untuk bisa beristirahat dan bersantai setelah seharian penat dengan pekerjaan.
Istri yang bekerja pun demikian, bahkan untuk ibu rumah tangga, mereka juga berharap setelah suami pulang ke rumah mereka akan mendapatkan teman untuk mengobrol dan bercerita tentang kegiatan selama seharian di rumah atau sekedar bertukar pikiran dan merencanakan masa depan bersama.
Namun, apakah skenario ideal tersebut selalu berjalan sempurna dalam pernikahan?
Apakah baik suami atau istri benar-benar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dan harapkan?
Well, silahkan dijawab sendiri, namun hampir dipastikan banyak pasangan suami istri yang berada pada situasi ini. Bila kurang bisa menyikapi dengan bijak, maka tidak lain tidak bukan akan berujung dengan pertengkaran dan cekcok.
Bila kita amati dalam pernikahan kita masing-masing atau mungkin dari cerita teman, kolega bahkan secara umum yang banyak terjadi di masyarakat, biasanya yang sering terjadi adalah saat kembali ke rumah, masing-masing sibuk dengan kesenangannya sendiri.