Bedasarkan data statistik yang dikutip dari databoks.katadata.co.id mengenai negara pengguna Instagram terbanyak, Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar di dunia dengan 93 juta pengguna setelah India, Amerika Serikat dan Brasil (survey hingga Juli 2021).
Dari data statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih dari seperempat populasi orang Indonesia sudah bersentuhan dengan social media, dan salah satu yang paling banyak digunakan adalah platform dari Instagram.
Siapa yang tidak tertarik dengan social media, kita bisa mencari informasi apapun di sana, mulai dari informasi yang sifatnya urgent dan penting maupun hanya sekedar hiburan saja untuk mengisi waktu luang.
Berbicara social media, kita tidak hanya berbicara tentang Instagram saja, ada banyak social media yang masuk dalam budaya kehidupan kita sehari-hari dan secara tidak langsung banyak memberikan pengaruh baik positif maupun negatif.
Seperti yang semua orang bilang bahwa teknologi itu seperti pedang bermata dua, mau dipakai seperti apa itu tergantung si user-nya.
Yah, sejauh ini pernyataan tersebut memang masih relevan, karena bukan tool-nya yang salah, tapi orang yang menggunakan tool tersebut.
Namun, manusia ini kompleks, entah kenapa kehadiran social media ini yang seharusnya dan katanya bisa mendekatkan yang jauh, berbalik menjadi menjauhkan yang dekat.
Mungkin awal mula social media ini dibuat, seperti halnya facebook memang bertujuan untuk keep in touch dengan relasi, keluarga, teman yang jauh karena terpisah jarak, sehingga muncullah aplikasi ini agar kita bisa tetap update dengan orang-orang di luar jangkauan kita.
Namun semakin ke sini, social media juga membawa dampak buruk bagi kesehatan mental, sudah banyak kita temui issue mental illness dan insecurity yang diakibatkan penggunaan social media yang kurang bijaksana.
Kebanyakan dari kita suka scroll sosial media bukan untuk mencari informasi dan pembelajaran, tapi malah melihat-lihat kehidupan orang lain.